REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden AS Donald Trump meminta Raja Salman dari Arab Saudi menyerukan persatuan di Teluk di tengah blokade terhadap Qatar. Sebelumnya, Trump mengatakan tindakan Saudi mengisolasi Qatar menandai dimulainya era berakhirnya terorisme.
Sejumlah negara Teluk memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar, Senin lalu. Qatar dengan keras menyangkal mendukung radikalisme. Langkah memblokade Qatar itu berpengaruh pada harga minyak, perjalanan dan pengiriman barang, dan meningkatkan kekhawatiran akan langkanya makanan.
Baca: Trump Dukung Blokade Qatar, Pemerintah AS Sibuk Klarifikasi
Emir Kuwait menjadi penengah sengketa. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga menawarkan bantuan dengan mengatakan isolasi dan sanksi tidak akan menyelesaikan krisis.
"Pesan Trump adalah kami memerlukan persatuan di kawasan untuk memerangi ideologi ekstremisme dan pembiayaan teroris," ujar pejabat AS kepada Reuters, dilansir dari BBC, Rabu (7/6).
Dalam percakapan telepon dengan Raja Salman, Trump mengatakan penting bagi Teluk bersatu demi kedamaian dan keamanan di kawasan.