REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah menginformasikan dokter yang menangani Novel Baswedan belum bisa memastikan kapan Novel bisa kembali ke Indonesia. "Dokter sampaikan ke kami bahwa estimasi waktunya belum didapatkan kapan benar-benar bisa dirawat jalan dan kembali ke Indonesia," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di gedung KPK, Jakarta, Jumat (9/6).
Lebih lanjut, Febri menyatakan kondisi mata kanan Novel sudah jauh lebih baik, namun untuk mata kiri masih dilakukan proses penyembuhan. "Mata kanan sudah jauh lebih baik, namun mata kiri pasca dilepasnya membran plasenta proses penyembuhannya masih berjalan," kata Febri.
Ia juga menyatakan KPK belum mendapatkan info kembali dari kepolisian terkait perkembangan pengungkapan penyerang Novel tersebut. Sebelumnya, Febri menuturkan, KPK juga telah mendapat dukungan dari Komnas HAM yang telah melakukan proses investigasi untuk mengungkap pelaku penyerang Novel.
"Beberapa waktu lalu, kami didatangi Komnas HAM yang menyatakan mereka sudah hampir menyelesaikan proses investigasi dan akan diumumkan lebih lanjut pada KPK. Ada temuan menarik dari Komnas HAM baiknya Komnas HAM yang bicara seperti pelakunya adalah terlatih dan ini direncanakan dengan cukup matang," ujar dia.
Sebelumnya, dokter yang merawat Novel di Singapura telah melakukan operasi membran sel mata terhadap Novel pada Kamis (18/5). Novel Baswedan diserang dengan air keras pada Selasa (11/4) subuh ketika dalam perjalanan dari masjid ke rumahnya. Novel adalah salah satu penyidik senior KPK yang antara lain menangani kasus korupsi dalam pengadaan KTP-elektronik (KTP-el).