Senin 12 Jun 2017 20:25 WIB

Belasan Rumah di Campaka Cianjur Terancam Longsor

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Yudha Manggala P Putra
Longsor. Ilustrasi
Foto: Republika/Edi Yusuf
Longsor. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR — Sebanyak 12 unit rumah warga di Desa Girimukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur terancam terkena longsor. Dampaknya, sejumlah warga yang berada di kawasan tersebut sebagian mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur menyebutkan, bencana tersebut tepatnya terjadi di Kampung Margalaksana RT 01 RW 06 Desa Girimukti, Kecamatan Campaka. Kejadian tersebut bermula ketika rumah yang berada di atas tebing longsor pada Sabtu (10/6) malam lalu.

Material longsor tersebut terancam menimpa belasan rumah yang berada di bawahnya. Kepala BPBD Kabupaten Cianjur, Asep Suparman mengatakan, bencana longsor awalnya menimpa sebanyak satu rumah yang berada di atas tebing. ''Peristiwanya terjadi setelah wilayah Cianjur diguyur hujan deras selama berjam-jam,'' terang dia. Di mana, bagian belakang rumah warga amblas dan terancam menimpa bangunan rumah warga yang ada di bawahnya.

Menurut Asep, longsor tersebut terjadi pada saat malam hari sekitar pukul 23.00 WIB. Beruntung, kata dia, longsor itu tidak menimbulkan korban jiwa.

Namun lanjut Asep, BPBD meminta warga yang berada di bawah tebing untuk sementara mengungsi ke tempat lain. Hasilnya terang dia sudah ada dua kepala keluarga (KK) yang mengungsi karena khawatir terjadi longsor susulan.

Diakui Asep, wilayah Campaka termasuk salah satu kecamatan di Cianjur yang rawan terjadi bencana longsor dan masuk zona merah. Hal ini kata dia dikarenakan kontur tanah yang berbukit dan labil ketika diguyur hujan deras.

Oleh karena itu kata Asep, BPBD meminta warga yang tinggal di daerah rawaan bencana untuk meningkatkan kewaspadaan. Terlebih sambung dia ketika wilayahnya diguyur hujan deras selama berjam-jam.

Di sisi lain ungkap Asep, pemkab belum bisa memutuskan upaya relokasi terhadap warga yang tinggal di daerah bencana.'' Kebijakan tersebut harus menunggu kajian dan rekomendasi dari Badan Geologi,'' cetus dia. Selain itu kata dia harus ada kesadaran dari warga sendiri untuk tinggal di kawasan yang aman dari potensi longsor.

Naiknya intensitas hujan akhir-akhir ini juga diantisipasi BPBD Kabupaten Sukabumi. ''Warga yang tinggal di daerah rawan bencana harus meningkatkan kewaspadaan,'' terang Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi Usman Susilo.

Terlebih, lanjut dia sebagian besar wilayah Sukabumi termasuk dalam kawasan rawan bencana. Misalnya bencana longsor, pergerakan tanah, banjir bandang, dan lain sebagainya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement