Jumat 16 Jun 2017 16:20 WIB

Kapolri Tantang Novel Ungkap Perwira yang Terlibat Penyerang

Rep: Mabruroh/ Red: Bayu Hermawan
Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Tito Karnavian pada rapat koordinasi bersama jajaran kementerian bertajuk Rapat Koordinasi Kesiapan Akhir Tingkat Pusat Operasi Ramadniya 2017 Dalam Rangka PAM Idul Fitri 1438 H di Mabes Polri, Jakarta, Senin (12/6).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Tito Karnavian pada rapat koordinasi bersama jajaran kementerian bertajuk Rapat Koordinasi Kesiapan Akhir Tingkat Pusat Operasi Ramadniya 2017 Dalam Rangka PAM Idul Fitri 1438 H di Mabes Polri, Jakarta, Senin (12/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Tito Karnavian mengatakan agar Novel Baswedan tidak sembarangan dalam menyebutkan adanya dugaan keterlibatan perwira Polri. Jika memang ada kata Tito, harusnya sebutkan saja siapa anggota polisi tersebut.

Tito menuturkan akan menindak lanjuti informasi dari Novel itu. Dengan cara akan segara mengirimkan penyidik kepada Novel guna mencari titik terang dari penyataannya.

"Saya pikir langkahnya nanti kita kirim tim ke Novel," ujarnya di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (16/6).

Penyidik lanjut mantan Kapolda Metro Jaya ini akan meminta keterangan lebih lanjut pada penyidik senior KPK tersebut. Terutama perihal siapa oknum polisi yang dimaksudkan Novel terlibat dalam kasus penyerangan air keras.

"(Pertama) Kalau ada oknum jendral, yang mana? Yang kedua, buktinya apa? Itu yang penting," tegasnya.

Jangan sampai lanjut Tito, Novel hanya menduga-duga saja namun tidak bisa membuktikan omongannya sendiri. Jika demikian tambahnya maka yang ada nama kepolisian yang menjadi negatif.

"Sebut namanya siapa, buktinya apa? Jangan sampai nanti keluar pernyataan tapi kemudian (enggak ada bukti)," jelasnya.

Tito harapkan jika Novel memberikan informasi tersebut kepada penyidik kepolisian. Dengan begitu kata dia akan diproses siapa orang tersebut dan dia janji akan terbuka.

"Kalau ada buktinya kita proses di dalam dan kita terbuka untuk itu. Tapi kalau seandainya tidak ada buktinya, tentu saya menyayangkan karena intitusi kepolisian jadi negatif pandangannya dan dalam internal kepolisian pun bisa curiga mencurigai," jelasnya.

Mantan Kepala BNPT ini juga sangat mengharapkan agar kekhawatirananya tidak terjadi. Oleh karena itu dia ingin agar penyidik yang akan diterbangkan nanti dapat kembali dengan hasil keterangan dari Novel.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement