REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi belum berhasil menangkap kapten perampokan dan penembakan yang menewaskan Davidson Tantono di SPBU Daan Mogot, Jum'at (9/6) silam. Saat ini polisi pun terus melakukan perburuan terhadap kapten itu.
Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi Mochamad Iriawan menyatakan kapten perampok itu kerap berpindah-pindah. Pasalnya, kapten itu menurut Iriawan telah menyadari dirinya sedang diburu oleh polisi. "Kita kejar ke Sumatra dia pindah ke Jawa, Jawa bagian Timur ya. Dia tahu kita sedang melakukan pengejaran," ungkap Iriawan di Silang Monumen Nasional Jakarta Pusat, Senin (19/6).
Disebutkan polisi, kelompok perampok itu sempat singgah di sebuah apartemen di bilangan Jakarta Timur yang diduga menjadi markas atau basecamp mereka. Iriawan berpendapat, tempat itu bisa saja merupakan tempat sewaan para perampok. "Ngga terlalu sulit (sewa) apartemen, ada yang tujuh juta lima juta, kalau itu safehouse-nya ya bisa menyewa apartemen itu, kita akan mendalami apakah itu pemiliknya mereka atau yang lain," kata Iriawan.
Selain itu, polisi juga akan memeriksa aset-aset yang dimiliki para perampok. Aset itu misalnya, beberapa aset yang ada di tempat tinggal perampok itu. Iriawan menyatakan, polisi akan mendalami aset tersebut didapatkan dari mana. Pembagian hasil perampokan sendiri masih didalami oleh polisi.
Sejauh ini, polisi telah menangkap empat orang pelaku perampokan bersenjata yang menewaskan Davidson Tantono di SPBU 34-11712 Jalan Daan Mogot Cengkareng Jakarta Barat. Salah satu pelaku bahkan tewas ditembak karena sempat melawan ketika akan ditangkap.
Mengingat pelaku tersebut adalah profesional dan telah melakukan aksi puluhan kali, Iriawan menyatakan, penangkapan itu bisa menjadi acuan untuk mengungkap kasus serupa di tempat lain. Iriawan menegaskan, akan terus memburu pelaku perampokan lainnya. "Tentu kami akan akan menuntaskan semua yang terlibat dalam peristiwa itu. Adalagi ada beberapa pelaku yang kita buru," ujar Iriawan.