REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berbekal spirit Aksi 212, Majelis Tak'lim Wirausaha (MTW) akan mengembangkan 100 ribu mini market syariah "Kita Mart" berbasis masjid dan komunitas di seluruh pelosok Indonesia. Pendiri MTW, Ustaz Valentino Dinsi meyakini bisnis ini akan menjadi awal kebangkitan ekonomi umat.
Pasalnya, keuntungan dari bisnis ini tidak hanya akan dimiliki oleh seorang saja, melainkan milik bersama. Menurut dia, permintaan untuk menghadirkan Kita Mart sudah cukup banyak dari berbagai daerah di Indonesia. Hanya saja, untuk saat ini pihaknya baru bisa mengcover Jabodetabek dan Jawa Barat.
"Dengan perkembangan teknologi sekarang ini, kita menargetkan retail dalam waktu 7-10 tahun Kita Mart itu harus ada 100 ribu berbasis masjid. Dampaknya ekonomi akan bergeliat," ujar Ustaz Valentino di Jakarta, Selasa (20/6).
Menurut dia, bisnis ini menggunakan konsep bisnis "sharing ekonomi" yang menuntut umat untuk saling berbagi berperan, berbagi hasil dan saling percaya. Sesungguhnya, kata dia, sharing ekonomi adalah inti dari ekonomi syariah.
Valentino mencontohkan, seperti halnya Kita Mart yang dibangun di daerah Bojong Kulur, Bogor, Jawa Barat. Menurut dia, Kita Mart di daerah ini dimiliki oleh 70 masjid dan mushalla yang terdiri 572 orang jamaah, sehingga telah berhasil membangun ekonomi umat.
"Kita Mart ini (Bojong Kulur) dikepung, jadi di tengah-ditengah. Sebelah kirinya Indomart dan sebelah kanannya Alfa Mart. Tapi, omsetnya dua kali Indomart dan tiga kali Alfa Mart. Itulah kekutan sharing ekonomi," ucapnya.
Ustaz Valentino menambahkan, pihaknya juga berencana membuat fitur-fitur baru untuk dijadikan usaha yang akan membangkitkan ekonomi umat, seperti Kita Pay, Kita Jek, Kita Car, Kita Land, Kita Home, Kita Food, Kita Send, Kita Box, Kita Clean, dan Kita Peduli. "Kita-Kita" tersebut nantinya akan berada dibawah naungan PT Milik Kita Bersama.
"Dan ini harapan kami menjadi milik umat atau disebut sharing ekonomi yang merupakan inti ekonomi syariah," katanya.