Selasa 20 Jun 2017 18:02 WIB

Ramadhan, Sampah Meningkat 10 Meter Kubik per Hari

Petugas kebersihan membersihkan sampah yang terbawa arus di pintu air Manggarai, Jakarta, Selasa (6/6). (Ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Petugas kebersihan membersihkan sampah yang terbawa arus di pintu air Manggarai, Jakarta, Selasa (6/6). (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Volume sampah di Tempat Pembuangan Akhir Sementara Wukirsari Desa Baleharjo, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, meningkat 10 meter kubik per hari karena meningkatnya konsumsi makanan warga selama bulan puasa.

Petugas pendataan sampah di TPAS Wukirsari, Baleharjo, Wonosari, Rusdiyanto, di Gunung Kidul, Selasa (20/6), mengatakan pada hari biasa sampah yang datang ke TPAS sekitar 130 meter kubik, dan saat ramadhan 140 meter kubik.

"Volume sampag di TPAS Wukirsari terjadi peningkatan 10 meter kubik. Hal ini biasa terjadi karena selama bulan puasa aktivitas masyarakat meningkat," kata dia.

Dia mengatakan sampah dipastikan kembali terjadi mendekati lebaran bisa mencapai 50 persen per hari. Kemudian 3 hari sebelum (H-3) lebaran, akan terjadi peningkatan hingga 70 persen.

"Volume akan meningkat saat pemudik sudah mulai berdatangan," ujar dia.

Rusdiyanto mengatakan dengan kondisi terus meningkat ini petugas TPAS tidak akan libur selama lebaran. "Kami nyaris tidak bisa libur. Paling usai salat Idul Fitri, siangnya kembali bekerja di TPAS," kata dia.

Dia mengatakan tumpukan sampah sekarang bergeser ke arah selatan atau menjauh kurang lebih 50 meter dari tempat awal dalam satu kawasan TPAS.

"Kalau saya dengar lahan baru sudah disediakan untuk mengantisipasi di sini penuh tetapi belum tahu. Saat ini kapasitas TPAS masih mencukupi," ujar Rusdiyanto.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement