REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Safril alias SFL, pimpinan perampok yang juga melakukan penembakan pada Davidson Tantono (30) berencana membawa kekasihnya, Rachel, ke Bali. Namun, rencana pelarian itu pupus.
Pasangan itu terlebih dahulu tertangkap di Blambangan, Banyuwangi, Jawa Timur.
"SFL dgn RCL kami tangkap ke Banyuwangi ketika akan menyebrang ke Bali," kata Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan di Polda Metro Jaya, Rabu (21/6).
Saat ditangkap, Iriawan mengatakan, polisi juga menyita uang sejumlah uang. Polisi menduga uang tersebut sisa hasil rampokan selama Safril dan RCL menjadi buronan polisi.
Uang itu juga diduga akan digunakan untuk modal transportasi pasangan kekasih itu menuju Bali. "Saat kami tangkap ada duit Rp 6 juta yang merupakan sisa pelarian," kata Iriawan.
Iriawan menjelaskan komplotan ini merampok uang Rp 350 juta milik Davidson. Selanjutnya, para pelaku membagi-bagikan uang itu. Dari hasil uang rampasan itu, mereka melarikan diri secara terpisah.
"Ada yang ke Lampung, ada yang ke Bogor, ada yang sudah ke Lampung kami kejar lagi," ujar dia menjelaskan.
Namun, Rachel membantah tuduhan Iriawan bahwa Safril hendak membawanya ke Bali. Keduanya hanya berniat ke Banyuwangi. "Untuk Banyuwangi, pertama saya itu menolak ikut dia, tapi saya terpaksa pak, karena diancam suruh ikut, jangan mau enaknya doang. Saya terpaksa sudah ikut," kata dia lagi.
Polisi telah menangkap tujuh pelaku perampokan Davidson Tantono. Dua orang pelaku bahkan ditembak mati oleh polisi, yakni SFL dan IR. Adapun tujuh perampok itu, yakni DTK, M, TP, IR (ditembak), Safril atau SFL (ditembak), NFR dan RCL atau Rachel. Polisi menduga jumlah perampok 11 orang dan masih memburu empat lainnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika