REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Pasukan keamanan Arab Saudi sempat terlibat baku tembak dengan pengebom bunuh diri di Kota Makkah, Jumat (23/6).
Dalam penggerebekan saat fajar di Makkah dan kota Laut Merah, Jeddah, petugas keamanan menahan beberapa terduga pelaku teror sebelum mengepung lokasi pengebom bunuh diri dekat dengan Masjidil Haram.
"Sayangnya, pelaku mulai menembaki petugas keamanan begitu ia menyadari kehadiran mereka di tempat itu. Hal itu berujung pada baku tembak sebelum akhirnya pelaku meledakkan diri," ujar juru bicara keamanan Kementerian Dalam Negeri Mansour al-Turki, dilansir The Guardian, Sabtu (24/6).
Turki mengatakan polisi berhasil menggagalkan rencana teror yang menargetkan keamanan Masjidil Haram, jamaah dan umat Muslim. Dia menambahkan lima orang, termasuk seorang perempuan ditahan dalam operasi di Makkah. Laporan mengatakan lima personel keamanan dan enam orang lain terluka.
Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi menggambarkan plot itu direncanakan dari luar negeri.
Ledakan akibat bom bunuh diri meruntuhkan sebagian bangunan dan melukai enam jamaah. Turki menambahkan empat orang sudah diperbolehkan pulang dari RS.
"Mengonfirmasikan jaringan teroris ini, yang rencana terorisnya digagalkan, menargetkan keamanan Masjidil Haram, tempat paling suci di Bumi. Mereka memiliki skema kejahatan dan korupsi yang dikelola sendiri dari luar negeri yang bertujuan mengguncang keamanan dan stabilitas negara yang diberkati ini," kata pernyataan Kementerian Dalam Negeri.
Kementerian tersebut tidak menyebutkan nama kelompok yang terlibat dalam serangan tersebut. Kerajaan Sunni ultrakonservatif Saudi berjuang melawan pemberontakan Alqaidah selama bertahun-tahun dan baru-baru ini menghadapi serangan dari cabang lokal kelompok ISIS.
Sejak akhir 2014 Arab Saudi menghadapi pengeboman dan penembakan berkala yang diklaim oleh ISIS.
Baca: Jamaah Shalat Tarawih dengan Aman