REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kepolisian Daerah Bali menyelidiki indikasi adanya sindikat yang membantu empat narapidana asing kabur dari Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Denpasar di Kerobokan, Kabupaten Badung, hingga dua di antaranya ditangkap di Timor Leste.
"Mereka akan kami lakukan pemeriksaan lebih lanjut berkaitan kira-kira siapa atau sindikasi mana yang membantu mereka sehingga bisa melakukan pelarian bahkan sampai ke negara lain," kata Kepala Polda Bali Inspektur Jenderal Petrus Golose di terminal penjemputan khusus Executive Jet Bandara Ngurah Rai, di kawasan Kuta, Kabupaten Badung, Sabtu (24/6).
Petrus Golose mengungkapkan hal tersebut setelah membawa kembali dua narapidana asing Dimitar Nikolov Iliev (Bulgaria) dan Sayed Mohammed Said (India) usai serah terima dengan aparat berwenang di Dili, Timor Leste yang mengakhiri pelarian mereka.
Pendalaman juga dilakukan untuk mengorek keterangan menyangkut dua narapidana lain yakni Shaun Edward Davidson alias Eddie Lonsdale alias Michael John Bayman Bin Eddi (33 tahun) dari Australia dan Tee Kok King Bin Tee Kim Sai (50) dari Malaysia yang saat ini masih buron.
Jenderal bintang dua itu lebih lanjut mengatakan dalam pemeriksaan terhadap keduanya, penyidik tidak serta merta menyakini keterangan narapidana tersebut tetapi harus melakukan kroscek kepada otoritas berwenang di Bulgaria dan India, negara asal dua narapidana yang sebelumnya kabur tersebut.
"Kami akan tuangkan (cermati) dulu sehingga kami tahu ini bukan hanya sekadar kami ambil dan apakah ada sindikasi sehingga kok orang (narapidana) bisa lari dari Bali," ucapnya.
Apalagi, lanjut Golose, keduanya merupakan narapidana dari kasus kejahatan terorganisasi sehingga polisi perlu pendalaman komprehensif. Dalam kesempatan itu, Petrus mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada aparat berwenang di Timor Leste atas kerja sama menangkap dua narapidana kabur tersebut.
Dimitar dan Sayed tiba di Bali sekitar pukul 14.30 Wita yang menumpangi pesawat jet pribadi bersama Kapolda Petrus Golose dan jajaran Polda Bali lainnya. Sesaat setelah mendarat, kedua narapidana yang mengenakan pakaian kuning khas tahanan itu dikawal ketat petugas bersenjata lengkap dari Brimob Polda Bali.