REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Beberapa anggota Praja Muda Karana (Pramuka) terlihat berjaga di dalam Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur. Anggota pramuka ini bertugas untuk membantu pemudik yang kebingungan mencari arah keberangkatan maupun kedatangan, mengingat belum tersedianya pusat informasi di Terminal Pulo Gebang.
"Kami di sini bertugas mencatat jam kedatangan dan keberangkatan bus. Mengarahkan mereka yang bingung mencari musala, atau lokasi lain kami bantu," ujar Aditya, salah satu anggota pramuka yang bertugas di Terminal Pulo Gebang, Ahad (25/6).
Aditya mengaku, kegiatan pramuka untuk membantu pemudik, bukan hanya dilakukan tahun ini, namun sudah berlangsung secara konsisten sejak lama. Menurut dia, seluruh anggota pramuka tersebar di beberapa titik, seperti terminal, stasiun, halte, pelabuhan dan lainnya.
"Kita aktif di musim hari raya nasional, seperti mudik Lebaran, libur Natal akhir tahun. Penugasan kita juga di semua wilayah, di Jakarta Timur ada di Terminal Rambutan, Terminal Pinang Ranti juga ada," kata dia.
Menurut Aditya, anggota Pramuka yang membantu ini berusia antara 18-21 tahun. Untuk Terminal Pulo Gebang, pasukan coklat muda ini telah berjaga sejak H-7 atau pada 18 Juni lalu. "Kegiatan ini sangat positif, mengisi waktu luang saya yang baru lulus SMA. Memupuk pengalaman juga," kata dia.
Pemudik pun merasa sangat terbantu dengan keberadaan pasukan peduli pemudik berseragam coklat muda dan anggota pramuka kwartir Saka Bhayangkara tersebut. Ibu-ibu yang menggendong anak juga tidak kerepotan ketika harus naik tangga dan membawa barang bawaan mereka. "Sangat tertolong sekali ya, apalagi saya sambil gendong anak gini. Terima kasih banyak," kata Sulis, salah satu pemudik asal Semarang.
Ujaran yang sama juga dikatakan Dedi (48 tahun), pemudik asal Surabaya ini mengapresiasi aksi Saka Bhayangkara. "Ketimbang harus menyewa tukang angkat barang, saya rasa inisiatif mereka luar biasa dalam membantu pemudik," kata pria yang bekerja sebagai wirausaha tersebut.
Ikuti Whatsapp Channel Republika