Ahad 25 Jun 2017 22:26 WIB

Ancaman Makin Nyata, PDIP Dorong Penuntasan RUU Terorisme

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Andi Nur Aminah
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto
Foto: Istimewa
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto, mengatakan pihaknya akan mendorong penuntasan Rancangan Undang-undang (RUU) Terorisme. Keberadaan RUU dinilai penting karena melihat ancaman terorisme yang semakin nyata.

"Tentu kita akan berdialog bersama membahas hal-hal yang belum selesai. Kita akan tuntaskan bersama dalam pembahasan RUU Terorisme," ujar Hasto kepada wartawan di kediaman Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, di Menteng, Jakarta Pusat, Ahad (25/6).

PDIP, lanjutnya, mengutuk keras upaya penyerangan kepada aparat penegak hukum seperti yang baru saja terjadi di Mapolda Sumatra Utara pada Ahad dinihari. Menurut Hasto, ancaman kejahatan terorisme saat ini semakin nyata.

Karena itu, dia mengajak semua pihak mendukung aparat hukum mampu menegakkan hukum tanpa terkecuali. "Semua pihak harus bergandengan tangan untuk menciptakan rasa aman bagi masyarakat. Negara sendiri bertugas melindungi ketenteraman masyarakat," tambahnya.

Sebelumnya, dua orang yang diduga kelompok teroris menyerang pos penjagaan Mapolda Sumatra Utara di Medan, Ahad dini hari. Satu orang anggota Polri, Aiptu Martua Sigalingging meninggal dunia dalam peristiwa itu.

Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengatakan, terduga pelaku disinyalir merupakan kelompok yang berafiliasi dengan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Menurut Tito, serangan ini memang telah direncanakan sebelumnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement