REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Praktisi dan pengamat hukum pidana Umar Husin mengatakan, kasus penusukan anggota Polda Sumatra Utara (Sumut) Aiptu Martua Sigalingging bisa menjadi bahan introspeksi mengapa wibawa aparat menurun. ''Untuk penegak hukum harus introspeksi kenapa kewibawaan aparat turun dan (kasusnya) terulang,'' katanya saat dihubungi Republika.co.id di Jakarta, Senin (26/6).
Sebelumnya, polisi Bripka Jakamal Tarigan (40 tahun) di Medan, Sumatera Utara, tewas ditusuk di Medan, awal Juni 2017, lalu. Ia juga meminta kasus ini harus diketahui, apakah motifnya dendam pribadi, kecewa, dan apa benar-benar pelaku terduga teroris kelompok Islam.
''Apakah itu benar teroris atau sekadar nama, kan kita tidak tahu,'' ujarnya. Ia meminta jika pelaku sudah tertangkap nantinya, maka ia harus dihukum.
Aiptu Martua Sigalingging tewas ditusuk oleh terduga teroris di Medan saat beristirahat di posnya, Ahad (25/6). Aiptu Martua tewas usai mendapat tiga kali tusukan. Jumlah pelaku penusukan sebanyak dua orang dan diduga teroris.