REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dua hari setelah Lebaran, volume sampah di Kota Bandung meningkat mencapai 21 persen. Pada hari biasa, volume sampah di Kota Bandung biasanya hanya 1.500 ton.
Menurut Dirut PD Kebersihan Kota Bandung, Deni Nurdiana, peningkatan volume sampah paling tinggi terjadi di tempat-tempat wisata yang kini banyak diserbu masyarakat. "Volume sampah memang naik 21 persen dibanding dengan weekend biasa," ujar Deni, saat dihubungi, Selasa (27/6).
Deni mengatakan, peningkatan volume sampah paling tinggi terjadi di tempat wisata. Karena, banyak masyarakat memanfaatkan moment libur Lebaran ini untuk berwisata bersama keluarga. Seperti di Kebon Binatang, Taman Lalu Lintas dan taman-taman yang ada di Kota Bandung. "Peningkatan cukup tinggi terutama daerah wisata," katanya.
Menurut Deni, untuk di tempat wisata sekitar 75 persen merupakan sampah non organik. Terutama sampah bekas kemasan makanan dan minuman. "Sementara di daerah perumahan kebanyakan sisa makanan atau sampah organik," katanya.
Untuk mengantisipasi terjadinya penumpukan sampah selama momen Lebaran, kata Deni, pihaknya menambah jumlah armada truk untuk mengangkut sampah. Dari biasanya hanya mengoperasikan sebanyak 105 armada, kali ini ada 116 armada yang dioperasikan. "Alhamdulillah (sampah) terangkut semua," katanya.
Denny mengatakan, ada sekitar tujuh titik lokasi yang memproduksi sampah alam jumlah besar. Di antaranya jalan Asia Afrika Otista Dago ujungberung Cihampelas alun alun Bandung Andir dan jalan Cibaduyut.
PD Kebersihan, kata dia, terus melayani masyarakat saat libur lebaran. Karen, PD kebersihan siaga dari mulai H-7 lebaran sampai H+5. Jumlah personel yang diturunkan, sebanyak 1.136 orang. "Tim kami harus bekerja 24 jam. Tapi, kami sudah terbiasa dengan pola kerja semacam ini," katanya.
Menurut Denny karena karyawan lembur ada dana khusus menjadi dua sampai tiga sift jam kerja. Dana yang diberikan Rp 40 ribu ditambah Rp 15 ribu uang makan per orang per shift. "Jadi satu orang Rp 55 ribu per shift, sedangkan 1 shift terdiri dari 8 jam kerja," katanya.