REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Kapolres Kepulauan Meranti, Riau AKBP Barliansyah menyatakan, 40 warga yang jadi korban robohnya Jembatan Dermaga tempat turun - naik penumpang speed boat di Desa Tanjung Gadai Kecamatan Tebing Tinggi Timur setempat Selasa (27/6), semua selamat.
"Sebagian penumpang hanya mengalami luka memar karena terkena kayu dari bangunan dermaga tersebut. Warga yang berada di sekitar langsung membantu dan menyelamatkan korban yang jatuh ke laut," kata Barliansyah di Meranti melalui rilisnya, Rabu (28/6).
Dia menerangkan, kini semua sudah kembali ke rumah masing-masing. Dua korban yang alami luka ringan saat terjatuh di dermaga tersebut di antaranya Badrun (55 tahun) agen Tiket, warga Desa Tanjung Gadai. Siti Rohmah (51), ibu rumah tangga domisili di Desa Tanjung Gadai.
Menurut dia, robohnya dermaga Desa Tanjung Gadai Kecamatan Tebing Tinggi Timur terjadi saat beban penumpang sedang menunggu speed boat merapat ke dermaga tersebut tidak mampu ditanggung tiang yang sudah tua dan rapuh. "Karena jumlah penumpang yang berada di dermaga semakin banyak sekitar 40 orang, tiba - tiba tempat sandaran kapal tersebut roboh dan warga yang berada di lokasi terjatuh ke laut," ujarnya.
Personel juga sudah diturunkan untuk pengamanan warga dan jembatan yang dibuat sekitar 20 tahun lalu ditutup sementara untuk tidak digunakan lagi. Selanjutnya pengangkutan penumpang dialihkan agar menggunakan Dermaga di Jalan Batu Bata Desa Tanjung Gadai, yang berada sekitar 100 meter dari dermaga yang ambruk itu.
Sementara itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) membenarkan, tidak ada korban jiwa dalam musibah ini. "Kita sudah kerahkan anggota di lapangan. Berdasarkan laporan, semua pengunjung yang tercebur ke laut, semuanya selamat dan tidak ada korban jiwa, karena evakuasi sempat diberikan oleh warga," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Meranti, M Edy Afrizal.
Edy juga menjelaskan, pada saat air pasang akan naik dan bergelombang pengunjung yang baru datang berkumpul di atas dermaga, sedangkan kondisi dermaga dalam kondisi rapuh.
"Banyaknya masyarakat yang berada di jembatan dan dorongan air pasang gelombang, akhirnya jembatan tidak mampu menahan beban," kata dia.