Kamis 29 Jun 2017 11:01 WIB

Pengamat: Polisi Jangan Asal Menuduh Sembarangan

Rep: Santi Sopia/ Red: Bayu Hermawan
Bambang Widodo Umar
Foto: Republika/ Wihdan
Bambang Widodo Umar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Kepolisian Bambang Widodo Umar menyoroti maraknya serangan teror ke markas kepolisian. Dia menilai polisi jangan terlalu mudah mengafilisasikan ke golongan tertentu.

"Jangan terlalu mudah. Bisa banyak orang tersinggung," kata Bambang kepada Republika.co.id, Kamis (29/6).

Pernyataan soal teroris yang dinyatakan berafiliasi ke golongan tertentu juga perlu dibuktikan. Katakanlah afiliasi ke ISIS, kata dia, maka perlu dibuktikan dan jangan sampai subjektif.

Menurut purnawirawan Polri itu, menyatakan afiliasi ke golongan tertentu tidak hanya perlu dilihat dari ideologi tetapi juga konteks secara hukum politik.

Sehingga cara bertindak, keputusan yang diambil Polri, menurutnya, mindsetnya jangan ke satu golongan tertentu. Artinya, kata Guru Besar Hukum FISIP UI itu, tidak ada menuduh sembarangan. Dikhawatirkan akhirnya, polisi bukan dapat simpati, namun justru antipati.

"Yang komentar polisi dulu, polisi terus, lama-lama bagi masyarakat seperti membosankan, tapi kalau dari pakar ini, itu barangkali jadi berbeda," katanya.

Diketahui, serangan ke markas polisi yang marak disebut dilakukan Jaringan Jamaah Anshar Daulah (JAD) yang berafiliasi ke ISIS. Namun tak hanya kepolisian, sebagian besar pakar terorisme juga menyatakan serangan-serangan tersebut memang dilakukan kelompok teror yang berafiliasi ke ISIS.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement