REPUBLIKA.CO.ID, CILEUNYI -- Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengungkapkan, angka kecelakaan di jalur selatan Jawa Barat selama arus mudik dan balik Idul Fitri 1438 Hijriah, hingga saat ini, mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun lalu pada periode yang sama.
"Jadi semuanya turun dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama di Jabar khusus di jalur Cileunyi," ujarnya kepada wartawan seusai melakukan pemantauan di Pos Pelayanan Polres Bandung, Cileunyi, Jumat (30/6).
Menurutnya, angka kecelakaan menurun sebesar 47 persen, korban meninggal dunia menurun 68 persen dan korban luka berat menurun 20 persen dan luka ringan menurun 25 persen.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, evaluasi arus mudik dan balik di jalur Selatan Jawa Barat relatif lebih bagus dibandingkan pada tahun lalu. Namun, katanya, titik kritis jalur di Selatan berada di Nagreg.
"Jakarta-Solo melalui Utara 12 jam, Sedangkan melalui Nagreg bisa 17 jam. Ada beda 5 jam," ungkapnya.
Menurutnya, jalur Nagreg harus tetap dilakukan pengamatan. Selain itu, pihaknya mengimbau agar tiga hari ke depan jalur dari arah Tasikmalaya-Garut menuju Nagreg diberlakukan satu jalur sementara sebaliknya mencari jalur alternatif.
Dirinya menambahkan, pihaknya mengimbau kepada pedagang di jalur untuk tidak berdagang terlebih dahulu untuk mengantisipasi kecelakaan. Menteri Kesehatan, Nila F Moeloek mengimbau kepada masyarakat agar mengecek kondisi kendaraan, tidak makan sembarangan saat akan mengikuti arus balik. "Kita harus menjaga diri sendiri ini untuk diri sendiri," katanya.