REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Arus balik di jalan Tol Cikampek-Palimanan (Cipali) menjelang jalan Tol Jakarta-Cikampek wilayah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, padat merayap pada H+5 Lebaran atau Jumat (30/6) malam.
Kendaraan dari arah Jawa Tengah dan sekitarnya yang melintasi jalan Tol Cipali menuju jalan Tol Jakarta-Cikampek tersebut didominasi kendaraan pribadi dan kendaraan besar jenis bus.
Akibat kepadatan arus, para pengendara tidak bisa memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi. Mereka hanya bisa memacu kendaraannya dengan kecepatan 20-40 kilometer per jam.
Setelah memasuki jalan Tol Jakarta-Cikampek, para pemudik yang akan balik ke Jakarta dan sekitarnya kembali terjebak macet di Kilometer 66.
Kilometer 66 jalan Tol Jakarta-Cikampek itu sendiri merupakan titik pertemuan arus antara kendaraan dari arah jalan Tol Cipali dengan kendaraan dari arah jalan Tol Cipularang.
Sejumlah pengendara memilih untuk keluar jalan Tol Jakarta-Cikampek melalui gerbang Tol Cikampek. Kemudian, mereka melintasi jalan Arteri Karawang dan baru masuk jalan tol kembali melalui gerbang Tol Karawang Timur atau Karawang Barat.
Itu dilakukan para pengendara untuk menghindari kepadatan arus di sekitar Kilometer 66 jalan Tol Jakarta-Cikampek.
"Sengaja keluar di Gerbang Tol Cikampek, karena jalan tol macet," kata Tono, seorang pemudik dari Pekalongan, ditemui di gerbang Tol Cikampek.
Sebelumnya ia mengaku sudah terjebak macet di jalan Tol Cipali. Arus lalu lintas padat merayap sejak di Kilometer 130 jalan Tol Cipali hingga Kilometer 72 memasuki jalan Tol Jakarta-Cikampek. "Tapi saya berputar keluar gerbang Tol Cikampek, melintasi jalan Arteri Karawang, agar tidak kena macet lagi di jalan tol," kata dia.