Ahad 02 Jul 2017 15:43 WIB

Bom Serang Damaskus, 7 Tewas dan 13 Luka-Luka

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Agus Yulianto
Pasukan keamanan Suriah memasang garis polisi di lokasi ledakan bom bunuh diri di Ibukota Damaskus (Ilustrasi)
Foto: AP
Pasukan keamanan Suriah memasang garis polisi di lokasi ledakan bom bunuh diri di Ibukota Damaskus (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Sebuah bom meledak di alun-alun Tahrir, Damaskus, Suriah, Ahad (2/7). Serangan bom bunuh diri tersebut dilaporkan menyebabkan sedikitnya tujuh orang tewas dan 13 lainnya luka-luka.

Menurut beberapa laporan, kepolisian Damaskus memang telah mendapatkan informasi bahwa terdapat tiga terduga pembom bunuh diri yang akan memasuki kota mereka pada Ahad. Kepolisian Damaskus akhirnya berhasil melacak dan menghentikan dua mobil yang membawa bom di dalamnya.

"Polisi menghentikan dua kendaraan tersebut, namun pengemudi ketiga memasuki alun-alun Tahrir dan meledakkan dirinya," kata beberapa laporan seperti dikutip laman BBC.

"Pemboman tersebut menewaskan dan melukai beberapa warga sipil serta menyebabkan kerusakan fisik di daerah tersebut," ungkap seorang pejabat polisi. Belum ada pihak yang mengaku menjadi dalang di balik serangan bom tersebut.

Suriah diketahui masih didera konflik yang telah memasuki tahun keenam. Lebih dari 300 ribu orang kehilangan nyawa dalam perang tersebut. Lebih dari 5 juta orang harus mengungsi dan meninggalkan negaranya karena konflik tak kunjung usai.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement