REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon mendorong Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk segera menyelidiki kecelakaan helikopter Basarnas di Gunung Butak, Temanggung, Jawa Tengah, pada Ahad (02/7) sore lalu. Fadli meminta penyebab kecelakaan untuk segera diketahui.
Menurutnya, penyebab jatuhnya helikopter tersebut harus diusut secara tuntas, mengingat cuaca saat itu yang tidak mendukung.
"Ini harus diketahui apa yang menjadi penyebab, apa memang dari helikopternya, atau human error, atau anomali cuaca yang tidak terduga," kata Fadli melalui siaran pers yang diterima Republika.co.id, Selasa (4/7).
Politikus Fraksi Gerindra itu mengatakan, dengan diketahuinya penyebab kecelakaan dapat meminimalisir hal serupa terjadi kembali. Mengingat helikopter ini rencananya akan melakukan penyelematan korban akibat meletusnya Kawah Sileri di Kawasan Dieng.
"Hal ini jangan sampai berulang. Kita harus tahu data penyebabnya, apa yang sesungguhnya terjadi. Kita berduka atas kecelakaan yang menimpa tim Basarnas itu," ujar politikus asal dapil Jawa Barat itu.
Sebagaimana diketahui, helikopter milik Basarnas mengalami kecelakaan di Gunung Butak, Temanggung, Jawa Tengah. Helikopter HR 3602 yang mengangkut delapan kru itu hendak melakukan evakuasi terhadap sejumlah korban luka akibat meletusnya Kawah Sileri di Wonosobo, Jawa Tengah.
Akibat kecelakaan tersebut, 8 orang yang terdiri dari 4 kru dan 4 tim rescue Basarnas meninggal dunia, dan dilepas dengan upacara militer di Pangkalan Udara TNI Angkatan Darat Ahmad Yani Semarang.
Upacara pelepasan jenazah itu sendiri dipimpin oleh Kepala Basarnas, Marsekal Muda TNI M. Syaugi. Hadir dalam upacara tersebut Gubernur Ganjar Pranowo serta Kapolda Irjen Pol Condro Kirono. Helikopter jenis Dauphin milik Basarnas dilaporkan terjatuh di Kabupaten Temanggung.
Heli berwarna jingga tersebut disiagakan di pintu keluar tol Gringsing, Kabupaten Batang, selama arus mudik dan balik Lebaran. Heli tersebut rencananya bertolak ke Banjarnegara untuk membantu proses evakuasi letusan Kawah Sileri di kawasan Dieng.
Kedelapan korban tewas masing-masing kru heli Kapten Laut Haryanto, Kapten Laut Lu Solihin, Serka Hari Marsono, Peltu Budi Santoso, serta empat anggota Basarnas Maulana Affandi, Nyoto Purwanto, Budi Resti, serta Catur.