REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU) saat ini terus fokus melakukan pengetatan pengawasan di wilayah perbatasan Indonesia-Filipina. Sejauh ini diakui tidak ada instruksi terkait keterlibatan TNI untuk membantu militer Filipina melawan kelompok teroris Maute.
"Kami patroli rutin maupun patroli atas perintah dari panglima TNI," kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau) Marsma TNI Jemi Trisonjaya, Rabu (5/7).
Jemi enggan menanggapi wacana pelibatan TNI membantu militer Filipina. Sampai saat ini, fokus TNI, kata dia, mencegah efek Marawi agar tidak sampai ke Indonesia.
"TNI AU tidak punya kapasitas menjelaskan, semuanya kebijakan panglima TNI," kata dia.
Jemi mengatakan, patroli dilaksanakan dengan mengerahkan pesawat Boeing 737 patmar dari skadron udara 5 dan skadron udara 11 dan pesawat sukhoi. Sampai saat ini, Jemi menyebut terdapat laporan ABPL terkait temuan hal yang mencurigakan.
"Dilaporkan ke Puskodal Koopsau 2, Puskodal Armatim dan puskodal TNI, penindakan dilaksanakan oleh kapal-kapal TNI AL," kata dia.