REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penceramah sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Tahfidz Qur'an dan Majelis Dzikir "KAROMAH 13" di Kota Palu, Sulawesi Tengah, Gus Nur harus berurusan dengan pihak kepolisian. Gus Nur dilaporkan Ketua Pembela Kebhinekaan Indonesia Chandra Hadiwijaya ke kepolisian karena ceramahnya yang diunggah ke Youtube dianggap sangat provokatif, memfitnah dan membahayakan kebinekaan di Indonesia.
Menyikapi laporan tersebut, Gus Nur kembali membuat video yang berisikan mubalahah dan mengunggahnya melalui Youtube pada chanel pribadinya bernama Munjiat Channel. Video yang dibuat pada 15 Juni 2017 dan berdurasi 18 menit 7 detik tersebut, kini sudah ditonton sebanyak 197 kali. Dalam video itu Gus Nur mengaku pasrah atas pelaporan ceramahnya ke kepolisian oleh pihak-pihak tertentu.
"Saya mendapat kiriman katanya ada yang sudah melaporkan saya ke polisi. Alhamdulillah, sebusuk-busuknya aku hidup dan matiku hanya kepada Allah. Jadi kalau sampai terjadi, kejadian aku ditangkep polisi, aku dipenjara, barakallah, tak doakan engkau termasuk Indonesia saya doakan selamat," katanya.
"Ya bagaimana karena video yang membahas PKI. Saya tak tarik napas, atur intonasi, saya tak coba meredam emosi. Tak papa wis, saya tangkep wis Indonesia " tutur Gus Nur dalam video yang diunggahnya melalui Youtube tersebut.
Dalam menit ke-12, Gus Nur juga melakukan mubahalah dengan menggunakan tujuh Alquran diletakkan di atas kepalanya. Mubahalah sendiri adalah sumpah yang pernah dilakukan oleh Rasulullah Saw sebagaimana tercantum dalam Alquran surat Ali Imran ayat 59-60. Sumpah mubahalah tersebut, dianjurkan dalam perselisihan dengan ketauhidan atau akidah.
Berkaitan dengan mubahalah yang dilakukan Gus Nur, dia bersumpah jika memang dirinya sesuai dengan apa yang dituduhkan pelapor dan orang-orang yang membencinya yang menyatakan dia telah mengancam Bhineka Tunggal Ika, maka dia siap menerima laknat Allah swt.
"Kalau memang saya busuk, saya jahat, saya mengancam bhineka tunggal ika, hancurkan hidupku ya Allah, laknat hidupku ya Allah, tapi kalau ternyata kalian yang busuk, baik di Istana, DPR, kalian yang jahat, kalian yang munafik, tidak, saya tidak akan mendoakan hal yang jahat, mudah-mudahan Allah mengampuni dosa-dosamu," papar Gus Nur dalam video tersebut.
Berikut videonya dari laman Youtube: