REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Dua pesawat pengebom Amerika Serikat terbang di atas kawasan sengketa Laut Cina Selatan, untuk menegaskan sikap AS yang menilai perairan itu sebagai wilayah internasional, demikian keterangan Angkatan Udara Amerika Serikat pada Jumat (7/7).
Langkah itu diperkirakan akan memunculkan reaksi keras dari Beijing, yang mengklaim memiliki hampir seluruh perairan yang juga merupakan jalur perdagangan penting dunia sehingga tindakan Amerika Serikat adalah pelanggaran terhadap kedaulatan wilayah.
Sebelum terbang ke kawasan Laut Cina Selatan pada Kamis, dua pesawat B-1B itu menggelar latihan bersama dengan skuadron Jepang di Laut Cina Timur. Ini adalah untuk pertama kalinya kedua negara melakukan latihan bersama pada malam hari.
Tindakan militer Amerika Serikat itu dilakukan di tengah meningginya ketegangan di kawasan, terutama setelah Korea Utara mengaku berhasil mengembangkan rudal kendali berdaya jelajah antarbenua yang bisa menyasar target di daratan Amerika Serikat.
Terkait ancaman Korea Utara itu, Amerika Serikat sudah mendesak Cina, yang selama ini menjadi pendukung dan sekutu dagang Pyongyang untuk lebih tegas menekan Korea Utara agar menghentikan program pengembangan persenjataan nuklir dan rudal.