Ahad 09 Jul 2017 12:18 WIB

Pengebom Supersonik AS Latihan Tembak dengan Pasukan Korsel

Pesawat pengebom atau bomber AS supersonic B-1B Lancer.
Foto: Reuters
Pesawat pengebom atau bomber AS supersonic B-1B Lancer.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Dua pesawat pengebom supersonik Amerika Serikat melakukan latihan penembakan amunisi aktif pada Sabtu (8/7) di Korea Selatan dalam sebuah unjuk kekuatan setelah peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM) Korea Utara.

Sepasang pengebom strategis B-1B Lancer terbang dari pangkalan militer AS di Guam kemudian bergabung dengan jet tempur AS dan Korea Selatan untuk melakukan simulasi penghancuran peluncur rudal rudal musuh dan fasilitas bawah tanah, kata Angkatan Udara Korea Selatan.

Korea Utara mengumumkan pada Selasa telah berhasil meluncurkan sebuah ICBM, dengan mengatakan rudal tersebut mampu membawa hulu ledak nuklir besar dan berat. Beberapa ahli percaya rudal tersebut memiliki jangkauan untuk mencapai Alaska dan Hawaii. Uji coba itu juga memberi isyarat kemajuan yang signifikan di Korea Utara yang menyatakan bermaksud membuat rudal berhulu ledak nuklir yang bisa menghantam daratan AS.

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengatakan uji coba tersebut mengindikasikan kecepatan yang lebih cepat dari perkiraan program ICBM negara berpaham komunis itu.

Pengebom B-1B melakukan latihan penembakan di sebuah daerah di provinsi Gangwon, Korea Selatan bagian Timur, menjatuhkan persenjataan dalam serangan simulasi pada peluncur rudal, kata perwakilan AU Korea Selatan dalam sebuah pernyataan. Sedangkan jet tempur Korea Selatan dan AS melakukan latihan penembakan presisi yang ditujukan untuk menyerang sasaran musuh yang tersembunyi di bawah tanah.

Kantor berita Korea Selatan Yonhap mengatakan sebelum meninggalkan wilayah udara Korea Selatan, pengebom tersebut terbang ke barat mendekati Zona Demiliterisasi (DMZ) yang dijaga dengan ketat di perbatasan kedua. Latihan tersebut meliputi latihan artileri dan rudal gabungan oleh pasukan Korea Selatan dan AS, sehari setelah tes ICBM Utara.

Peringatan Trump

Meskipun bersitegang, kedua negara bersekutu itu mengatakan mereka berkomitmen menyelesaikan krisis dengan Korea Utara secara damai. Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson di Hamburg, Jumat, mengatakan tidak akan ada banyak pilihan bagus yang tersisa di Korea Utara jika kampanye tekanan damai gagal.

Presiden AS Donald Trump pada Kamis bersumpah menghadapi Korea Utara dengan sangat keras dan mengatakan Washington mempertimbangkan hal-hal buruk kepada lawannya itu. Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan pada hari Jumat sepakat untuk mendesak resolusi Dewan Keamanan PBB yang cepat untuk memberikan sanksi baru kepada Korea Utara.

Di sela-sela KTT G20, Trump, Moon dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe sepakat menerapkan "tekanan maksimum" untuk melawan ancaman nuklir Korea Utara. Korea Utara memuji uji coba ICBM karena menandai penyelesaiannya dalam kemampuan senjata strategis yang diklaim termasuk bom atom dan hidrogen.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengunjungi sebuah makam untuk menghormati pendiri negara, Kim Il Sung pada Sabtu, yang merupakan ulang tahun kematian kakeknya itu, kantor berita resmi KCNA melaporkan. Dia bergabung dengan pejabat militer yang berkontribusi terhadap keberhasilan uji ICBM.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement