Ahad 09 Jul 2017 16:54 WIB

Golkar Minta Pansus Angket KPK Konsisten

Rep: Ali Mansur/ Red: Bilal Ramadhan
Ketua Pansus Angket KPK Agun Gunanjar Sudarsa, bersama anggota seusai melakukan pertemuan dengan sejumlah tahanan korupsi KPK saat mengunjungi Lapas Sukamiskin, Bandung, Jabar, Kamis (6/7).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Ketua Pansus Angket KPK Agun Gunanjar Sudarsa, bersama anggota seusai melakukan pertemuan dengan sejumlah tahanan korupsi KPK saat mengunjungi Lapas Sukamiskin, Bandung, Jabar, Kamis (6/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham meminta Pansus Hak Angket Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk tetap konsisten dengan tujuan awal yang hendak dicapai.

Kemudian, dia juga mengingatkan Pansus Hak Angket KPK agar jangan sampai membuat antar lembaga diadu. Namun Pansus Hak Angket KPK juga tetap dapat bekerja tanpa perlu dicurigai berlebihan.

"Kami ingin Tidak ada kecurigaan antar sesama kita, kecurigaan berlebihan. Termasuk mencurigai Pansus Hak Angket KPK yang dibentuk oleh DPR RI," jelas Idrus, saat jumpa persnya di Fairmont Hotel, Jakarta, Ahad (9/7).

Idrus memberikan contoh, ketika dirinya memimpin Pansus Century. Dia mengklaim Pansus Century dari awal sudah konsisten pada tujuan dan tahapan-tahapannya. Mulai dari bailout, sampai dengan penyitaan dokumen. Walhasil dukungan masyarakat kepada Pansus Century pun besar.

Idrus berharap Pansus Hak Angket KPK tetap konsisten seperti Pansus Century, agar dukungan masyarakat terus mengalir. Selain itu, menurut Idrus Pansus Hak Angket KPK juga berhak untuk diberikan kesempatan untuk bekerja.

Sehingga apa yang menjadi tujuan Pansus untuk memperbaiki kinerja lembaga anti rasuah itu dapat tercapai. Oleh karena itu, kata Idrus, Pansus Hak Angket KPK juga berhak mendapat dukungan dari masyarakat demi pemberantasan korupsi yang lebih baik.

"Kami berharap Pansus ini konsisten sampai akhir dan dapat dikelola dengan baik. Sehingga dapat mengundang simpati rakyat Indonesia," tegasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement