Ahad 09 Jul 2017 19:35 WIB

Pasar Baleendah Dibanjiri Sampah

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Gita Amanda
Sampah di jalur masuk terminal Baleendah, Kabupaten Bandung semakin menumpuk. Sudah satu pekan sejak diberitakan belum ada upaya dari dinas terkait untuk mengangkut sampah.
Foto: Republika/Fauzi Ridwan
Sampah di jalur masuk terminal Baleendah, Kabupaten Bandung semakin menumpuk. Sudah satu pekan sejak diberitakan belum ada upaya dari dinas terkait untuk mengangkut sampah.

REPUBLIKA.CO.ID, BALEENDAH -- Tumpukan sampah menggunung di sejumlah titik di Pasar Baleendah, Kabupaten Bandung. Menggunungnya sampah-sampah tersebut juga menimbulkan bau menyengat.

Berdasarkan pantauan, di depan pasar tumpukan sampah menumpuk di sepanjang bahu jalan Siliwangi. Hal itu membuat para pengendara motor dan mobil harus berhati-hati di jalur tersebut. Selain itu, di halaman pasar sampah juga menggunung dan mengeluarkan bau menyengat.

Warga-warga yang melewati jalan tersebut tampak menutup hidung untuk mengurangi aroma menyengat sampah. Memasuki jalan yang bisa dilalui motor dan mobil di sebelah pasar, kembali ditemukan sampah yang menumpuk.

Tidak hanya Pasar Baleendah yang dibanjiri oleh sampah, jalur masuk menuju Terminal Baleendah pun penuh dengan sampah hingga memakan sisi badan jalan. Angkutan yang melintasi jalur tersebut pun harus berhati-hati karena dikhawatirkan menabrak tumpukan sampah.

Salah seorang warga, Yudha, mengeluhkan kondisi pasar yang banyak dipenuhi sampah. Apalagi, dampak yang ditimbulkan bukan hanya bau menyengat tapi juga akses jalan yang sedikit terhambat. Selain itu, katanya para pembeli yang ingin mencari bahan bahan makanan di pasar tersebut dirugikan dengan adanya sampah yang menumpuk.

Dirinya berharap agar pemerintah Kabupaten Bandung bisa segera mengatasi permasalahan sampah di pasar dan terminal di Baleendah. "Sampahnya menumpuk dan sangat menganggu sekali," katanya, Ahad (9/7).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement