REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI – Penurunan tajam harga minyak mentah ternyata berdampak kepada saham perusahaan Arab Saudi. Seperti saham Advanced Petrochemical menjadi perusahan Arab pertama yang melaporkan mengalami penurunan saham.
Advanced Petrochemical mengalami menurunan saham mencapai 0,7 persen setelah harga minyak drop. Padahal saham tersebut baru mengalami kenaikan sebanyak satu persen saja pada kuartal kedua.
Delapan dari 14 produsen petrokimia lainnya juga turun dan menyeret Tadawul All Share Index (TASI) 0,5 persen lebih rendah. Riyad Capital memperkirakan pendapatan bersih sektor petrokimia menyusut 13 persen dari tahun ke tahun.
“Kami memperkirakan marjin akan turun karena produk terus melemah sementara penutupan bisa membatasi sektor yang terkena dampak,” kata Riyad Capital dalam tulisan analisanya seperti dikutip Arab News, Senin (10/7).
Sementara di negara tetangga, Dubai justru saham yang disukai oleh investor ritel jangka pendek adalah yang paling aktif. Arabtec mampu melonjak dari 7,4 persen menjadi 3,47 dirham atau sebesar 0,94 dolar AS.
Analis dai NBAD Securities memprediksi tren akan tetap naik menuju batas selanjutnya mencapai 3,56 dirham. “Di mana saat itu mungkin akan mendapatkan keuntungan namun tembusannya akan memicu pembelian agresif sampai harga tertinggi sebelumnya 4-4.20 dirham,” jelasnya.