Senin 10 Jul 2017 13:23 WIB

Wiranto: Anggaran Ditambah, Parpol Harus Akuntabel

Rep: Amri Amrullah/ Red: Andri Saubani
 Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Wiranto kembali menegaskan keinginan pemerintah menambah dana untuk partai politik. Ditemui wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (10/7), Wiranto mengungkapkan sebagai bagian penting dari demokrasi, anggaran parpol memang seyogiyanya ditambah.

Namun penambahan anggaran parpol ini, menurutnya, harus tetap akuntabel dan menyehatkan kinerja parpol. Dengan penambahan anggaran nanti, parpol harus memiliki sistem yang kuat menjaga agar anggaran parpol yang besar itu tidak disalahgunakan. "Penambahan anggarab ini dengan catatan tidak berlebihan dan disalahgunakan. Dan punya satu akuntabilitas yang baik," katanya kepada wartawan, Senin (10/7).

Sebagai satu pengelola politik, tugaa parpol adalah mengkader calon pemimpin bangsa. Maka, menurut dia, alangkah sedihnya kalau tugas ini tidak didukung oleh pembiayaan yang tidak memadai.

Menurut Wiranto, kalau parpol tidak sehat, wilayah politik tidak sehat dan dampaknya kondisi negara juga tidak sehat. Ia yakin penambahan anggaran nanti, parpol tidak harus mencari dana lain yang justru berpotensi berurusan dengan masalah hukum. "Karena itu tatkala ada usulan kenaikan anggaran parpol, saya rasa itu usulan yang sangat wajar," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement