Senin 10 Jul 2017 20:40 WIB

Maneger Duga Penyerang Hermansyah Bukan Orang Biasa

Mobil milik Hermansyah, pakar IT dari ITB yang menjadi korban pembacokan orang tak dikenal, Ahad (9/7). Mobil ini menjadi barang bukti dari kasus kekerasan tersebut.
Foto: Istimewa
Mobil milik Hermansyah, pakar IT dari ITB yang menjadi korban pembacokan orang tak dikenal, Ahad (9/7). Mobil ini menjadi barang bukti dari kasus kekerasan tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisioner Komisi Nasional Hak Azasi Manusia (Komnas HAM)  Bidang Mediasi Maneger Nasution mengatakan pengeroyokan menimpa ahli telematika alumni Institut Teknologi Bandung (ITB), Hermansyah, di tol Jagorawi, Ahad (9/7) dini hari, tidak dilakukan oleh orang biasa. Karena itu, dia juga menduga kasus yang menimpa Hermansyah tersebut bukan kriminal biasa. 

"Tidak dilakukan oleh orang biasa dan dari testimoni keluarga sudah diintai sebelumnya," kata dia di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto Jakarta Pusat, dilansir Antara

Dugaan itu muncul karena pelaku menusuk Hermansyah pada titik vital seperti tusukan pada leher dan telapak tangan kiri serta kepala. "Sulit untuk membantah persepsi publik kalau ada orang di titik-titik tertentu, kalau tidak cepat bisa kehabisan darah dan potensi untuk shut up," kata Manager.

Maneger mengatakan saat ini kondisi Hermansyah yang berada di ruang ICU VIP. Pihak manajemen rumah sakit tidak memperbolehkan dia untuk ditemui karena masih dalam perawatan intensif.

"Komnas HAM memastikan kehadiran negara untuk menjamin rasa aman buat warga negaranya. Maka kita berharap pihak polisi profesional dan mandiri," kata Manager.

Hermansyah sebelumnya dilarikan ke Rumah Sakit Hermina Depok, Jawa Barat. Dia merupakan saksi ahli telematika dan kerap mengkritisi berjalannya kasus dugaan chat mesum via aplikasi WhatsApp (WA) yang melibatkan Habib Rizieq Shihab dan Firza Husein.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement