REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tiga Pejabat Pemkot Bandung, ramai-ramai mencalonkan diri dalam Pilkada Serentak 2018 nanti. Ketiga pejabat tersebut, adalah Wali Kota Bandung Ridwan Kamil yang mencalonkan diri di Pilgub Jabar, Wakil Wali Kota Bandung yang mencalonkan diri sebagai calon Wali Kota Bandung dan Sekda Kota Bandung Yossi Irianto.
Ridwan Kamil meminta masyarakat tak khawatir dengan kosongnya pemegang kebijakan di Kota Bandung tersebut saat proses Pilkada serentak dimulai.
Menurut pria yang akrab disapa Emil tersebut, mencalonkan diri ke Pilkada merupakan hak politik individu. Namun, negara sudah memiliki sistemnya. Yakni, kalau Walikota tidak ada maka akan diganti wakilnya. Tapi, kalau wakilnya tidak ada, maka akan diganti Sekda.
"Nah kalau tiga-tiganya tidak ada maka walikotanya digantikan oleh PLT dari Provinsi. Ini, contohnya seperti di Jakarta. Jadi nanti PLT pasti dari provinsi," ujar Emil kepada wartawan, Selasa (11/7).
Menurut Emil, berdasarkan jadwal tahapan KPU, ia kemungkinan mengajukan cuti sekitar 13 Februari sampai 27 Juni 2018. Biasanya, setiap tahun periode bulan-bulan itu adalah bulan melelang proyek.
"Jadi, pembangunan tak akan ada masalah kan tinggal menunggu lelang aja," katanya.
Emil meminta warga Kota Bandung tidak perlu khawatir dengan kondisi tersebut. "Dengan timing itu, Kota Bandung tidak banyak kendala. Tong hariwang," katanya.
Saat ditanya tentang komunikasi politik yang telah ia intensifkan, Emil mengatakan, politik itu cair. Jadi, tidak ada kawan dan tidak ada lawan semuanya sedang berproses.
"Intinya setiap ada berita yang sudah valid saya akan sampaikan sampai hari ini belum ada berita masih lobi-lobi," ujarnya.
Terpisah, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar membuka diri untuk dipasangkan dengan bupati/wali kota yang diprediksi maju pada Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018.
Seperti diketahui, nama-nama seperti Ridwan Kamil (Wali Kota Bandung), Uu Ruzhanul Ulum (Bupati Tasikmalaya), dan Dedi Mulyadi (Bupati Purwakarta) ramai dibicarakan akan maju dalam ajang demokrasi tersebut.
Deddy mengatakan peluang dirinya untuk bersanding dengan calon dari daerah ini sangat ada. Selain karena dinamika politik yang terus berkembang, menurutnya calon dari latar belakang kepala daerah pun memiliki kelebihan dan kekurangan yang sama.
"Peluang ada, terbuka untuk kita diskusikan," kata Deddy di Bandung.
Saat ditanya sejauh mana komunikasi dirinya dengan mereka, Deddy menyebut dirinya sudah bertemu dengan Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum.
"Pak Uu kemarin ketemu di Tasik, saat sama-sama ke Miftahul Huda," katanya.
Meski begitu, Deddy mengaku dirinya akan menunggu instruksi dari partai pengusung terkait calon yang mendampinginya tersebut. "Tergantung bagaimana koalisi partainya," ujarnya.
Namun, Deddy mengakui hingga saat ini dirinya belum mendapat dukungan resmi dari partai. "Partai belum ada yang langsung komitmen. Tunggu saja hasilnya, mereka berproses, berpikir," ucapnya.