REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Alumni dan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (Iluni dan BEM UI) memberikan dukungan kepada KPK. "Setelah kami ke DPR minggu lalu untuk menyampaikan tiga hal, hari ini kami menyampaikan sejumlah hal ke KPK," kata Ketua Iluni UI Arief Budhy Hardono di gedung KPK Jakarta, Jumat (14/7).
Iluni UI bersama BEM UI datang ke KPK saat KPK melakukan pemeriksaan terhadap Ketua DPR Setya Novanto (Setnov) sebagai saksi penyidikan kasus dugaan tindak pidana korupsi KTP-el.
"Kami ke KPK untuk menyampaikan sejumlah hal, yang pertama menolak dengan tegas intervensi penegakan hukum yang sedang berjalan di KPK dan kedua menolak semua upaya pelemahan pemberantasan korupsi melalui hak aggket dan revisi UU KPK," tambah Arief.
Pesan ketiga adalah Iluni UI mendesak KPK untuk menuntaskan kasus hukum korupsi KTP-e dengan menetapkan semua pelaku sebagaimana surat dakwaan dengan segera, keempat mendesak KPK segera menuntaskan kasus-kasus besar.
"Kelima, mendesak Presiden bapak Joko Widodo untuk mengambil sikap tegas dalam melawan upaya pelemahan pemberantasan korupsi. Jadi bukan hanya kepada wakil rakyat dan KPK saja pesan kami tapi juga kepada pemerintah. Hari ini kami Iluni UI tetap mendukung KPK," ungkap Arief.
Sementara Ketua BEM UI M. Syaeful Mujab mengatakan bahwa pemberantasan korupsi sedang diuji. "Dan ujian itu datang dari wakil rakyat kita melalui hak angketnya. Hari ini kami memberikan pertanyaan tentang wacana-wacana yang berkembang di publik, terutama soal tebang pilih dan hari ini kami hari ini bahwa KPK masih berkomitmen memberantas korupsi di Indonesia," kata Arief.
Arief menegaskan BEM UI menolak dengan tegas upaya pelemahan korupsi di Indonesia, menuntut DPR untuk membubarkan panitia hak angket KPK dan menuntut DPR menarik pengajuan hak angket KPK. Iluni UI dan BEM UI diterima oleh pimpinan KPK yaitu Ketua KPK Agus Rahardjo dan Wakil Ketua KPK Saut Situmorang.
"Kami berterima kasih atas dukungan ini, pertanyaan kami jawa dan kami tunjukkan fakta dan data, mudah-mudahan ini menjadi bekal kita untuk segera menyelesaikan kasus-kasus yang dituntut Iluni UI dan BEM UI," kata Agus.
Seusai menyampaikan aspirasi kepada pimpinan KPK, Setnov pun menyelesaikan pemeriksaannya. Setnov didampingi Sekjen Partai Golkar Idrus Marham langsung berusaha masuk ke mobil bernomor pilisi B 1732 ZLO. Mahasiswa yang hadir pun lalu menyanyikan lagu "tangkap, tangkap, tangkap Novanto" dan berusaha menghampiri mobil Setnov.