REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---Pemkot Bandung terus melakukan proses penjajakan kerja sama dengan pemerintah Prancis berbuah hasil. Hal itu terlihat, dari beberapa perusahaan asal Perancis yang berminat untuk menanamkan investasinya di Kota Bandung.
Hal tersebut terungkap saat pertemuan antara Wali Kota Bandung M Ridwan Kamil dan Managing Director Indonesia Kedutaan Besar Prancis Loic Bergerot di Pendopo Kota Bandung, Senin petang (17/7). Pertemuan tersebut digelar, untuk membahas tentang tindak lanjut kerja sama Pemerintah Kota Bandung dengan beberapa perusahaan Prancis.
Perusahaan yang tertarik untuk berinvestasi adalah perusahaan bidang smart lighting dan smart parking. Kedua bidang usaha itu akan diinvestasikan dalam bentuk Public-Private Partnership (PPP).
Untuk menindaklanjuti hal ini lebih jauh, Duta Besar Prancis Jean-Charles Berthonnet direncanakan akan berkunjung ke Kota Bandung pada bulan Oktober mendatang. Selain itu, akan ada pula seminar bisnis yang akan dilaksanakan di Jakarta dan dilanjutkan dengan business matching di Bandung.
Menurut Ridwan Kamil, karena perusahaan Perancis itu sudah menyatakan tertarik untuk berinvestasi di Bandung, maka Pemkot Bandung akan mengundang semua investor pada market sounding proyek yang ada di Bandung.
"Kami akan mengundang investor Prancis pada market sounding Penerangan Jalan Umum (PJU). Waktunya masih diatur," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.
Selain itu, Emil juga meminta agar Kedutaan Besar Prancis mencarikan kota yang bisa bermitra dalam bentuk sister city. "Itu kami ajukan ke pihak kedutaan," katanya.
Awal mula penjajakan kerja sama Kota Bandung dengan Prancis, adalah ketika Kedutaan Besar Prancis menggelar acara City of Tomorrow pada bulan Februari 2017 lalu. Saat itu, delapan perusahaan multinasional asal Prancis datang ke Pendopo Kota Bandung guna mendengarkan paparan Ridwan Kamil soal potensi investasi di Bandung.
Selain itu, dalam kunjungan Emil ke Paris, Prancis pada saat mendampingi delegasi Pencak Silat di Gedung UNESCO, penjajakan dan komunikasi pun diperkuat Emil dengan Pemerintah Prancis.
"Ini adalah buah dari upaya diplomasi kita selama ini. Ini membuktikan bahwa perubahan itu harus dikejar, bukan ditunggu," katanya.