REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pengarah Asian Games 2018, Jusuf Kalla (JK) tetap optimistis atas kesiapan Indonesia menyelenggarakan pesta olahraga bangsa Asia yang akan digelar dalam setahun lagi. Meski optimistis, Jusuf Kalla menyerukan kepada seluruh jajaran kepanitiaan di tiga bidang yang ada untuk efisien dan efektif dalam penggunaan anggaran.
"Tetap tidak boleh berlebih. Anggaran negara ada, tapi tidak boleh berlebih dan tetap efisien dan efektif karena apa yang kita bangun dan siapkan ini harus bisa dipakai untuk jangka panjang," ujar JK, sapaan akrabnya, usai mendengar laporan tiga bidang pelaksana, yakni pelaksana INASGOC, pelaksana sarana dan prasarana, serta pelaksana prestasi dalam rapat pleno persiapan Asian Games 2018 yang digelar di Kantor INASGOC, Wisma Serbaguna, Senayan, melalui keterangan pers yang diterima, Selasa (18/7).
Permintaan untuk menjalankan prinsip efisien langsung dijawab Ketua Pelaksana INASGOC, Erick Thohir, dengan menjelaskan sistem Command and Operation Center (COC) yang digunakan di INASGOC untuk mengontrol anggaran dan pelaksanaan program kegiatan di setiap deputi serta departemen.
"Dengan sistem COC ini, akan diketahui alokasi anggaran dan program setiap bidang sehingga akan terpantau sejauh mana penyerapan anggaran yang terjadi, dan juga penghematan yang bisa dilakukan," kata Erick.
Dalam kesempatan tersebut, Erick juga melaporkan mengenai keputusan final cabang olahraga dari OCA yang akan dipertandingkan yang meliputi 39 cabang, 52 disiplin, 426 nomor pertandingan dan 5 cabang tambahan yang akan ditentukan kemudian oleh OCA.
"Kami juga sudah menetapkan jadwal test event 10 cabang pada 10-24 Februari 2018, dan demi penghematan ada tiga cabang tim, sepakbola, bola voli dan bola basket yang hanya mengundang 7 negara dari rencana 9 negara," jelas Erick di hadapan Wapres.