Kamis 20 Jul 2017 13:07 WIB

Sore Ini Pegawai KPK Doa Bersama 100 Hari Kasus Novel

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Andi Nur Aminah
 Pegawai KPK yang tergabung dalam Wadah Pegawai KPK melakukan doa bersama untuk kesembuhan Novel Baswedan (ilustrasi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Pegawai KPK yang tergabung dalam Wadah Pegawai KPK melakukan doa bersama untuk kesembuhan Novel Baswedan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah mengungkapkan, sore ini, para pegawai KPK akan berkumpul bersama di depan kantor KPK. Mereka akan melaksanakan doa bersama untuk kesembuhan penyidik KPK Novel Baswedan.

"Hari ini adalah hari ke-100, sahabat kami Novel Baswedan diserang setelah menjalankan shalat Subuh dan dalam perjalanan ke rumahnya. Aore ini, para pegawai KPK akan berkumpul bersama di depan kantor untuk melaksanakan doa bersama untuk kesembuhan Novel, agar pelakunya segera ditangkap, dan agar para pegiat antikorupsi seperti pegawai penegak hukum, masyarakat sipil, wartawan dan seluruh masyarakat yang menjadi bagian dari upaya melawan korupsi tidak menjadi korban dari serangan seperti itu," ujar Febri di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (20/7).

Saat ini, mata kiri Novel sudah terlihat berwarna putih. Dokter mengatakan jaringan di sana sudah tidak tumbuh. Sedangkan mata kanan sedang dalam proses perbaikan. Sementara mata kiri sedang proses pertimbangan untuk operasi besar.

Polisi hingga saat ini telah menggambarkan tiga sketsa wajah terduga penyerang Novel Baswedan. Pihak Kepolisian juga telah meminta data terhadap 21 toko kimia yang berada di sekitar kediaman Novel di Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Selain mendata pembeli di toko kimia, penyidik juga memeriksa 38 cctv dengan radius 500 meter dari kediaman Novel. Namun, dalam pemeriksaan cctv ditemui beberapa kendala seperti resolusi yang rendah, kamera yang tidak merekam serta rekaman CTV yang hanya bertahan tidak lebih dari seminggu.

Novel Baswedan mengalami penyerangan berupa penyiraman air keras berjenis Asam Sulfat atau H2SO4 pada Selasa (11/4). Dia pun kini menjalani perawatan intensif di Singapura untuk menyembuhkan penglihatannya imbas penyerangan itu. Polisi pun telah menggambarkan tiga sketsa wajah terduga pelaku penyerangan Novel.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement