REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Muhyiddin Juanidi mengatakan, Israel selama ini tidak pernah mengindahkan 88 resolusi yang dikeluarkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Pasalnya, Amerika Serikat telah mengangkat Israel sebagai anak emas negara adi kuasa tersebut.
"220 resolusi dilekuarkan PBB, khusus 88 resolusi berkaitan dengan Al-Aqsa tidak pernah diindahkan, kanapa? karena Israel negara yang cukup kuat. Israel adalah golden boy of united state of Amerikadi Timur Tengah," ujar Muhyiddin saat konferensi pers di Kantor MUI Pusat, Jakarta Pusat, Kamis (20/7).
Karena itu, ia meminta pemerintah Indonesia untuk tetap konsisten tidak mengakui Israel sebagai negara yang berdaulat. Karena, menurut dia, kebiadaban Israel sudah semakin nyata.
"Dan Alhamdulillah walaupun diloby kita tetap tidak akan membuka hubungan diplomatik sampai Israel mengakui kedaulatan Palestina," katanya.
Seperti diketahui, Israel sempat menutup tempat suci ketiga umat Islam, yaitu Masjid Al-Aqsha pada Jumat (14/7), lalu. Karena itu, umat Islam akan melakukan demo di seputar Masjid Al-Aqsha pada Jumat (21/7), besok.
Muhyiddin mengatakan, pemerintah Israel melakukan tindakan penutupan masjid seperti itu lantaran sudah merasa di atas angin, sehingga Israel semakin berani untuk melakukan hegemoni dan melakukan perluasan wilayah kekuasaannya. "Bahkan, Masjidil Aqsa di bawahnya sudah dibuat terowongan dan Perdana Menteri Israel sudah rapat di sana di terowongan tersebit. Sebegitu berninya Israel," kata Muhyiddin.