Jumat 21 Jul 2017 21:27 WIB

Narkotika Jenis Flakka Sudah Masuk Indonesia

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Bilal Ramadhan
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso menunjukan barang bukti narkotika jenis sabu dan pil ekstasi sebelum melakukan pemusnahan di Kantor BNN, Jakarta,Kamis (16/3).
Foto: Republika/Prayogi
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso menunjukan barang bukti narkotika jenis sabu dan pil ekstasi sebelum melakukan pemusnahan di Kantor BNN, Jakarta,Kamis (16/3).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Jenis narkotika  Flakka sudah masuk ke Indonesia. Karena itu BNN (Badan Narkotika Nasional) berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan untuk menindaklanjuti hal sehingga bisa segera diambil langkah hukum bila ada yang menyalahgunakan dan mengedarkan.

''Kami mendapat laporan baru saja ada paket yang disita yang isinya narkotika jenis Flakka,'' kata Kepala BNN Budi Waseso pada wartawan usai acara Pengukuhan dan  Pembekalan Pemuda Kader Inti Anti Narkoba di Bangsal Kepatihan Yogyakarta, Jumat (21/7)..

Ancaman narkotika di  Indonesia sangat luar biasa. Perkembangan narkotika di Indonesia sangat-sangat memperhatikan. Karena fakta di lapangan mengatakan demikian. ''Kalau kemarin kita baru menangkap satu ton nakotika jenis shabu yang didatangkan dari Cina, itu belum ada apa-apanya. Karena satu bulan sebelum Ramadhan kita kecolongan narkotika jenis Shabu masuk ke Indonesia. Ini yang tertangkap, yang lolos lebih banyak,'' ungkapnya.

Penangkapan satu ton narkotika itu menyelamatkan  lima juta generasi muda bangsa Indonesia. Sekedar informasi, kata Buwas (panggilan Budi Waseso) menambahkan, sebenarnya narkotika yang masuk ke Indonesia itu sangat-sangatlah besar.

''Data yang saya terima dari Cina, narkotika diproduksi oleh Negara Cina yang dimasukkan ke Indonesia. Jadi  tahun 2016 shabu yang masuk ke Indonesia 250 ton, precursor bahan narkotika dan obat-obatan untuk 1097,6 ton dan tidak satu gram pun keluar dari Indonesia," jelasnya.

Ia mengatakan mendapatkan informasi tersebut justru dari Kementerian di Cina dan tiga kepolisian negara bagian Cina. Jaringan narkotika di Filipina sudah dihancurkan oleh Presidennya. Narkoba yang akan dimasukkan ke Indonesia melalui jaringan Filipina sebanya satu kontainer. Namun Alhamdulillah narkotika sebanyak satu kontainer tersebut berhasil digagalkan oleh polisi Thailand.

Ia mengatakan semula sudah bangga bahwa di tahun 2016 BNN  bisa menyelamatkan 3,4 ton untuk Shabu.  Dari hasil penelusuran dan pengungkapan kasus oleh BNN, dari negera Filipina, Timor Leste Jepang Singapura tidak ada yang complain karena narkotika di suplay dari Indonesia. Justru dari negara tersebut ditambah 10 negara lain narkotika masuk ke Indonesia.

Spesifikasi narkotika di Indonesia ini, kata Buwas menambahkan, Indonesia nomor satu. Karena Amerika tidak semua jenis ada, Kolumbia yang terkenal dulu sebagai pembuat kokain di dunia hanya ada tiga jenis, di Amsterdam maksimal hanya ada enam jenis, di Meksiko ada enam jenis, Prancis ada lima jenis, Rusia ada tiga jenis.

Di Indonesia semua jenis ada. Bahkan ada  800 jenis baru cepat atau lambat akan masuk ke Indonesia, ungkapnya. Lebih lanjut Buwas mengungkapkan desain perang candu sedang dimasukkan ke Indonesia.

''Apapun pembangunan di Indonesia tidak akan berhasil bila penanganan narkoba tidak berhasil, karena program-program pembangunan akan dihancurkan oleh permasalahan narkoba,'' ungkapnya.

Karena itu ia berharap para penggiat anti narkoba/ harus diaktifkan oleh Kepala Daerah di wilayahnya. Bila setelah pemuda kader inti anti narkoba tidak ada kegiatan nyata maka tidak ada hasilnya. Karena program-programnya harus didukung oleh anggaran, ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement