REPUBLIKA.CO.ID, ATLANTA -- Bagi generasi yang besar pada era 1990-an, mendengar kata Titanic sudah tidak asing lagi. Cerita tentang kisah nyata tenggelamnya kapal Titanic yang naas tetap mampu memikat orang dari seluruh dunia hingga sekarang ketika filmnya diputar di layar kaca.
Titanic yang merupakan simbol dari kegagalan sebuah inovasi telah menenggelamkan setidaknya 1.517 penumpangnya di Samudra Atlantik. Kini, setelah lebih dari 100 tahun tenggelamnya kapal megah tersebut, barang-barang peninggalan kapal itu akan segera dijual.
Premier Exhibitions selaku pemilik peninggalan sisa Titanic, menjual sebanyak 5.500 artefak untuk melindungi dari kebangkrutan. Benda-benda penting dari koleksi tersebut mencakup cincin safir, kerub perunggu dari tangga, serta dokumen hak untuk melakukan ekspedisi.
Secara keseluruhan, penilai seni rupa pada 2014 memperkirakan koleksi tersebut bernilai sebesar 218 juta dolar AS. Namun, untuk memiliki artefak ini, para pembeli harus berhadapan dengan beberapa nama paling terkenal dalam sejarah Titanic, termasuk James Cameron, sutradara film Titanic.
“Jim berdedikasi dan memiliki semangat tertentu untuk situs peninggalan ini. Dia benar-benar ingin melihat koleksi artefak ini tetap bersama,” ujar David Galo, pemimpun ekspedisi peninggalan Titanic pada 2010 dikutip dari Travel and Leisure, Ahad (23/7).
Bob Ballard, pemimpin ekspedisi laut dalam pertama yang menemukan Titanic dan banyak benda peninggalannya, juga telah menyatakan ketertarikannya untuk mengumpulkan koleksi tersebut. Jika dimiliki oleh orang lain maka Ballard khawatir artefak tersebut tidak dirawat dengan baik bahkan tidak bisa lagi dilihat oleh dunia.