Ahad 23 Jul 2017 22:02 WIB

Presiden Minta Rumah Bersubsidi Ditambah

Red: Nur Aini
Buruh mengerjakan pembangunan rumah bersubsidi di salah satu perumahan di Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Senin (29/2).
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Buruh mengerjakan pembangunan rumah bersubsidi di salah satu perumahan di Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Senin (29/2).

REPUBLIKA.CO.ID,PEKANBARU -- Presiden Joko Widodo ingin agar perumahan bersubsidi ditambah bila minat masyarakat terhadap jenis rumah tersebut tinggi.

"Nanti tinggal kalau peminatnya banyak, masyarakat ingin subsidi kita tambahin lagi tahun depan, agar lebih banyak lagi rumah yang bisa disubsidi, dibangun swasta tapi atas back up subsidi pemerintah," kata Presiden Jokowi di Pekanbaru, Riau, Ahad (23/7).

Presiden menyampaikan hal tersebut saat meninjau perumahan Griya Setia Bangsa di Pekanbaru yang menghadirkan rumah murah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Presiden juga menyaksikan proses akad Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bersubsidi untuk MBR di tempat yang sama.

"Jadi di sini, di Pekanbaru, akan dibangun 1.147 rumah. Rumah yang sudah selesai dibangun 700 rumah dan laku keras, yang antri banyak sekali. Kita harapkan ini tidak hanya di Karawang, di Tangerang, di Balikpapan, di Pekanbaru, tapi semua kota akan saya lihat semuanya bahwa ini semua sudah bergerak," kata Presiden.

Akad rumah itu bekerja sama dengan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk sehingga masyarakat cukup membayar bunga murah sebesar 5 persen fixed hingga 20 tahun dan uang muka (down payment/DP) 1 persen. Saat ini sudah dilakukan akad untuk 225 unit rumah.

Presiden memaparkan perumahan tersebut untuk masyarakat dengan penghasilan antara Rp3-4 juta, sehingga tidak memberatkan. "Seperti ini tadi cicilan untuk 15 tahun, kurang lebih Rp900 ribu (per bulan), kalau yang 20 tahun bisa (cicilan) Rp780 ribu, kan enteng," katanya.

Dengan gaji Rp 3,5 juta atau Rp 4 juta, ujarnya, cicilan tersebut terasa ringan, karena sewa rumah di sini sudah Rp 600 ribu per bulan, sehingga dengan menambah uang sedikit sudah bisa menjadi hak milik. "Sehingga arahnya pemerintah adalah ke subsidi sehingga DP 1 persen dan bantuan uang muka," ujar Presiden.

Menurut Presiden, rumah yang ada di Pekanbaru tersebut kualitasnya pun cukup bagus. "Tadi saya lihat kualitasnya dibanding (perumahan) yang lain-lain kemarin saya lihat, ini yang paling bagus. Mungkin karena ini diawasi Pak bupati dan pak Gub. Memang tergantung developer, ada yang developer kerjanya bagus, ada yang serampangan, beda-beda," kata Presiden.

Rumah bercat oranye tersebut memiliki tipe 36/108. Saat meninjau bangunan, Presiden ditemani oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan juga Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement