REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Azhar Simanjuntak menyatakan akan mengirimkan surat resmi ke PBB dan Organisasi Konperensi Islam (OKI). Tujuannya agar kedua lembaha dunia itu segera menindak Israel atas tindakannya yang melarang umat Islam Palestina beribadah di Masjid Al Al-Aqsha.
"Secara resmi besok kami akan mengirimkan surat kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan OKI (Organisasi Konferensi Islam) untuk menindak tegas kekerasan dan pelarangan Tentara Penjajah Israel terhadap umat Islam Palestina untuk beribadah di Masjid Al Aqsa. Tindakan tegas, PBB dibutuhkan untuk menunjukkan sikap PBB yang memang bisa berlaku adil terhadap siapa saja dan negara mana saja,'' kata Dahnil melalui rilisnya yang dikirikan ke Republika.co.id, Ahad (23/7).
Menurut Dahnil, apa yang saat ini dipertontonkan Israel di Masjid Al-Aqsha jelas merupakan kejahatan dari sebuah penjajahan. Untuk itu, tindakan Israel melakukan pelarangan untuk melakukan Ibadah di Masjid Al Aqsa yang diikuti dengan tindakan kekerasan adalah kejahatan HAM yang Luar biasa tidak bisa ditolerir.
"Selain itu, kami juga mendesak negara-Negara OKI untuk aktif menghimpun kekuatan Negara-Negara lain di dunia, untuk menghentikan tindakan kekerasan dan pelarangan umat Islam Palestina beribadah di Masjid Al Aqsa. Cara ini dilakukan melalui penggalangan jalur diplomasi maupun cara lainnya yang bisa menghentikan kejahatan penjajah Israel di Masjid Al Aqsa dan Wilayah Palestina lainnya,'' tegasnya.
Selain itu, PP Pemuda Muhammadiyah juga meminta kepada seluruh kader Muhammadiyah, umat Islam untuk melaksanakan shalat tahajud beberapa hari kedepan untuk memohon doa kepada Allah SWT warga dan umat Islam di Palestina memperoleh haknya sebagai manusia merdeka, dan sekaligus memberikan hukuman yang pantas bagi penjajah Israel.
'Kami juga mengajak mengajak umat beragama lainnya di Indonesia untuk berdoa sesuai dengan caranya masing-masing, khususnya untuk menghadirkan nilai-nilai Kemanusiaan yang beradab di Palestina.
Bukan hanya itu, kami juga menyerukan kepada Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) agar bersiap kapan saja jika diminta oleh negara memberikan bantuan kemanusian kepada rakyat Palestina,'' tegas Dahnil.