Senin 24 Jul 2017 13:18 WIB

Muhammadiyah Serukan Muslim Galang Solidaritas Palestina

Rep: Fuji E Permana/ Red: Teguh Firmansyah
Warga Palestina bentrok dengan polisi Israel usai melaksanakan Shalat Jumat di jalan menuju kompleks Masjid Aqsha yang diblokir polisi Israel di Kota Tua Yerusalem, Jumat (21/7)
Foto: Ronen Zvulun/Reuters
Warga Palestina bentrok dengan polisi Israel usai melaksanakan Shalat Jumat di jalan menuju kompleks Masjid Aqsha yang diblokir polisi Israel di Kota Tua Yerusalem, Jumat (21/7)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengutuk keras terjadinya kekerasan di Masjid Al-Aqsha yang menyebabkan jatuhnya korban tewas dan terluka. PP Muhammadiyah meyakini dunia Islam tidak akan diam melihat kekerasan dan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) kepada rakyat Palestina.

"Karena itu PP Muhammadiyah mendesak kepada seluruh umat Islam untuk menggalang solidaritas Islam bagi bangsa dan rakyat Palestina," kata Ketua Bidang Hubungan dan Kerja Sama Luar Negeri, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof Bahtiar Effendy kepada Republika.co.id, Senin (24/7).

Ia mengatakan, merebaknya kekerasan di komplek Masjid Al-Aqsha berpotensi memperburuk krisis Palestina-Israel. Krisis bermula dari pemasangan alat pemindai metal di Gerbang Singa menuju komplek Haram Al-Sharif dan Masjid Al-Aqsha.

"Pemasangan alat pemindai metal sebagai respon atas penembakan tiga pemuda Arab-Israel yang menewaskan dua polisi Israel ini memicu protes besar-besaran dari kaum Muslim di Tepi Barat," ujarnya.

Ia menerangkan, pemasangan alat pemindai metal tersebut dianggap sebagai perluasan sepihak kekuasaan Israel di kawasan Masjid Al-Quds. Sebab, seharusnya kawasan Masjid Al-Quds berstatus bebas akses bagi kaum Muslim untuk menjalankan ibadah di dalamnya.

Prof Bahtiar menegaskan, PP Muhammadiyah mendesak Israel untuk menghormati Hukum Internasional dan nilai-nilai kemanusiaan universal. Serta mendesak untuk tidak mengubah status quo Masjid Al-Aqsha yang dapat diakses oleh kaum Muslim untuk beribadah dan ziarah.

"Kebrutalan yang terus menerus dilakukan Israel terhadap Palestina hanya akan memunculkan reaksi balik yang pada akhirnya hanya akan menambah eskalasi radikalisme dunia," jelasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement