REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Presiden Palestina Mahmoud Abbas menegaskan, jika Israel menginginkan agar koordinasi keamanan dilanjutkan, mereka harus menarik metal detektor dari Masjdi Al-Aqsha.
"Mereka seharusnya tahu bahwa mereka akhirnya akan kalah. Kami telah berusaha serius untuk menjaga keamanan di pihak kami di sini dan di sana," ujar Abbas, kemarin.
Kekerasan dimulai pada Jumat ketika pasukan keamanan Israel menembak tiga demonstran Palestina yang meminta agar detektor logam di Al-Aqsha disingkirkan. Polisi Israel mengatakan, mereka sedang menyelidiki tuduhan tersebut.
Pada hari yang sama, seorang warga Palestina menikam tiga orang Israel di Tepi Barat yang diduduki setelah bersumpah di Facebook untuk mengambil pisaunya dan memenuhi panggilan Al-Aqsha.
Militer Israel mengatakan, seorang warga Palestina terbunuh di daerah Yerusalem pada Sabtu saat sebuah alat peledak yang dibangunnya meledak secara prematur, Senin, (24/7).
Pejabat medis Palestina mengatakan, warga Palestina tersebut meninggal akibat luka pecahan peluru di dada dan perut. Pada hari Ahad, sebuah roket diluncurkan ke Israel dari Jalur Gaza. Namun roket itu menyerang daerah terbuka sehingga tidak menimbulkan kerusakan.