Rabu 26 Jul 2017 02:37 WIB

Muhammadiyah Ajak Umat Islam Galang Solidaritas Palestina

Warga Palestina bentrok dengan polisi Israel usai melaksanakan Shalat Jumat di jalan menuju kompleks Masjid Aqsha yang diblokir polisi Israel di Kota Tua Yerusalem, Jumat (21/7)
Foto: Ronen Zvulun/Reuters
Warga Palestina bentrok dengan polisi Israel usai melaksanakan Shalat Jumat di jalan menuju kompleks Masjid Aqsha yang diblokir polisi Israel di Kota Tua Yerusalem, Jumat (21/7)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bahtiar Effendy mengajak umat beragama, khususnya Islam, untuk menggalang solidaritas politik, kemanusiaan dan dukungan spiritual bagi perjuangan rakyat Palestina seiring pemblokiran Masjid Al Aqsha oleh otoritas Israel.

"Sesungguhnya semua agama mengajarkan kepada pemeluknya untuk membela kaum yang tertindas dan terzalimi," kata Bahtiar, Selasa (25/7).

Dia mengatakan konflik Palestina-Israel bukanlah konflik agama dan antaragama tetapi lebih merupakan konflik politik meski memiliki nuansa keagamaan yang sangat kuat. Atas dasar itu, dia mengajak perjuangan setiap masyarakat global dalam konflik itu agar mengedepankan aksi-aksi solidaritas moral, spritual, kemanusiaan dan politik dengan menghindari aksi yang anarkistis.

Di samping itu, Bahtiar mengimbau pemerintah Indonesia untuk mengambil prakarsa dan langkah-langkah diplomatik guna menyelesaikan persoalan Palestina secara komprehensif. Lewat kekuatan Indonesia agar bisa mengangkat kembali alternatif solusi dua negara sebagai bagian dari peta jalan perdamaian Palestina-Israel.

Bagi negara lain seperti Amerika Serikat, Rusia, Turki, Iran dan negara Timur Tengah, kata dia, agar mengambil langkah cepat agar kekerasan di Palestina tidak meluas ke kawasan lainnya. Dia khawatir jika konflik tidak diatasi secepatnya akan terjadi aksi perlawanan yang ditujukan kepada negara yang dianggap melindungi dan membela Israel serta kemungkinan terjadi aksi terorisme dan kebangkitan radikalisme.

Untuk organisasi multinegara seperti Perserikatan Bangsa Bangsa, Organisasi Kerja Sama Islam dan Liga Arab, kata dia, untuk segera melakukan sidang khusus membahas langkah penyelesaian kekerasan di Palestina. Sementara bagi pihak yang bertikai, lanjut dia, agar menghentikan segala bentuk konfrontasi dan melakukan gencatan senjata. Apabila telah melakukan pelanggaran dan mengingkari kesepakatan damai supaya PBB memberi sanksi kepada otoritas Israel.

Dia mengatakan tindakan Israel berlebihan terhadap Palestina. Membunuh manusia tidak berdaya adalah perbuatan tidak berperikemanusiaan, kejahatan yang sama nilainya membunuh seluruh umat manusia dan melanggar HAM.

"Sangat prihatin dengan kekerasan di Palestina dan bela sungkawa terhadap yang wafat dan berdoa semoga mereka mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT. Muhammadiyah mengutuk keras tindakan kekerasan zionis Israel terhadap warga sipil tak berdosa Palestina," kata dia.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement