Rabu 05 Jun 2013 15:33 WIB

Chrysler Ogah 'Recall' 2,7 Juta Jeep Lawas

Jeep_Grand_Cherokee_Laredo_4x4.
Foto: Wikimedia
Jeep_Grand_Cherokee_Laredo_4x4.

REPUBLIKA.CO.ID,  DETROIT -- Chrysler Group LLC menolak permintaan pihak berwenang AS untuk me-recall 2,7 juta kendaraan jeep model lawas mereka. Produsen mobil asal Negeri Paman Sam itu menganggap alasan penarikan didasarkan pada analisis yang tidak lengkap.

Dinas Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) pada Senin (3/6) malam waktu AS meminta Chrysler menarik jeep-jeep model lamanya setelah melakukan investigasi tangki bahan bakar. NHTSA ingin menarik Jeep Grand Cherokee keluaran 1993 sampai 2004 dan Jeep Liberty tahun 2002 sampai 2007.

Model-model ini disebut memiliki tangki bahan bakar di belakang sehingga menjadi kurang terlindung jika ada tabrakan dari belakang, selain berpotensi bocor yang dapat memicu kebakaran.

Chrysler, perusahaan otomotif AS yang dimiliki Fiat, menandaskan tak akan menarik SUV-SUV-nya itu karena semuanya aman. "Perusahaan ini menjaga ketat kualitas kendaraan-kendaraannya," kata Kepala Eksekutif Sergio Marchionne seperti dikutip Reuters.

Tidak biasanya tuntutan NHTSA ditolak perusahaan otomotif.  David Strickland dari NHTSA mendesak Chrysler untuk mempertimbangkan lagi keputusannya itu. "Masyarakat pengendara mesti tahu bahwa NHTSA aktif menyelidiki soal ini dan meminta Chrysler memprakarsai penarikan demi keamanan ini dan mengumumkan kepada semua pemilik jeep yang di-recall," kata Strickland.

Adalah tak biasa menolak permintaan recall NHTSA, kendati memang pernah terjadi.

Terakhir kali Chrysler menolak recall terjadi pada 1997. Toyota Motor Corp juga pernah menolak recall Prius hibrida pada 2010 karena masalah rem, sementara Ford Motor Co me-recall minivan Freestar dan Monterey tahun lalu karena masalah transmisi, demikian Reuters.

Chrysler telah bekerjasama dengan NHTSA menyangkut masalah itu selama hampir tiga tahun.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement