Jumat 28 Jul 2017 01:40 WIB

Papua Barat Masa Depan Pertanian Nasional

Area pertanian di Bali dengan sistem irigasi Subak (ilustrasi)
Foto: liburankepulaubali.com
Area pertanian di Bali dengan sistem irigasi Subak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MANOKWARI -- Provinsi Papua Barat digadang-gadang akan menjadi masa depan bagi sektor pertanian nasional.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Papua Barat Hippolytus TAA di Manokwari, Kamis (28/7), mengatakan, beberapa waktu lalu Menteri Pertanian berkunjung ke Papua Barat. Sektor pertanian menjadi salah satu prioritas pemerintah untuk mewujudkan swasembada pangan nasional. "Kita masih punya lahan yang cukup luas. Banyak lahan-lahan tidur yang belum dimanfaatkan," kata dia.

Menurut dia, segala macam tanaman pangan tumbuh subur di wilayah Papua Barat. Pemerintah pusat memiliki harapan besar terhadap Papua Barat dalam pengembangan pertanian.

Selain padi, kata dia, Papua Barat masyarakat petani lokal selama ini telah mengembangkan berbagai tanaman pangan lokal. Keahlian itu sudah dimiliki secara turun temurun. "Ini yang harus kita dampingi terus. Masyarakat masih menerapkan pola tradisional dan belum bisa memproduksi dalam skala yang lebih besar untuk mencukupi kebutuhan pasar," ujarnya lagi.

Masyarakat sudah harus berpikir maju dan memiliki orientasi pasar. Berbagai komoditas seperti buah-buahan, jagung, ubi-ubian dan sayur-mayur produksi petani di daerah tersebut bisa merebut peluang pasar. "Di beberapa negara Eropa, jagung menjadi makanan pokok. Informasi ini belum sampai di kalangan petani kita," ujarnya.

Dia mengutarakan, pemerintah pusat memberi perhatian serius terhadap pengembangan sektor pertanian di Papua Barat. Gubernur pun merespon baik dan berniat mendorong petani agar lebih serius dan berpikir maju.

"Profesi petani jangan dianggap sepele. Petani juga bisa sukses, termasuk para petani kita karena mereka rata-rata punya lahan yang cukup luas," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement