Senin 31 Jul 2017 17:48 WIB

Anggota DPRD Kota Tasik Jalani Tes Urine

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Andi Nur Aminah
 Petugas TransJakarta mengikuti tes urine yang diadakan petugas gabungan dari Polda Metro Jaya dan Badan Narkotika Nasional Provinsi di pool TransJakarta, Jakarta, Rabu (25/5). (Republika/Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Petugas TransJakarta mengikuti tes urine yang diadakan petugas gabungan dari Polda Metro Jaya dan Badan Narkotika Nasional Provinsi di pool TransJakarta, Jakarta, Rabu (25/5). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Sejumlah pegawai Sekertariat DPRD Kota Tasikmalaya pada Senin, (31/7) pagi terkejut. Mereka kedatangan tamu spesial yaitu Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tasikmalaya yang melakukan tes urin terhadap pegawai Sekertariat beserta anggota DPRD Kota Tasik.

Kepala BNN Kota Tasikmalaya, Tuteng Budiman mengatakan kegiatan ini dalam rangka mencegah penyalahgunaan obat-obatan terlarang di lingkungan pemerintah. Pasalnya, pemerintah merupakan representasi dari masyarakat. Sehingga diharapkan mereka mampu menunjukan perilaku baik dengan tak bergantung pada pemakaian obat terlarang.

"Ini upaya pencegahan narkoba di lingkungan pemerintahan, mereka kan harus jadi pengayom masyarakat, jangan berikan contoh tidak baik," katanya pada wartawan.

Sejak pukul 09.30 WIB, pegawai Sekertariat DPRD terus bergiliran mengantre memberi sampel urinnya. Tak hanya sekitar 63 pegawai Sekertariat DPRD yang wajib memberi sampel urin, usai sidang Paripurna pukul 11.00 WIB, anggota DPRD pun satu per satu menjalani tes urin juga.

Anggota DPRD Kota Tasik yang berjumlah 45 orang mengikuti prosedur secara tertib. "Alhamdulilah semuanya negatif, tidak ada yang menggunakan narkoba," ujarnya.

Lebih lanjut, ia menantang unsur pegawai Pemerintah Kota Tasik untuk melakukan tes serupa. Sebab sampai saat ini belum ada respons positif dari Pemkot untuk menyelenggarakan tes serupa. "Kami menanti untuk ke pemkot, tunggu koordinasi dari pemkot, soalnya kalau sistemnya sidak kan tidak efektif, ada yang tidak hadir. Saya sarankan dikemas acara sosialisasi biar PNS pada datang, selanjutnya ruangnya dikunci dan mereka disuruh tes urin satu-satu," jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement