REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polri menggandeng Kepolisian Australia untuk ikut mengungkap kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan. Keterlibatan ini untuk membantu mengidentifikasi sosok penyerang Novel yang terekam oleh closed-circuit television (CCTV) yang tangkapan videonya masih kabur.
"Kemari kami lihat ada kerja sama dengan Kepolisian Australia untuk melihat CCTV yang kabur, bisa tidak dicek," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Rabu (2/8).
Kerja sama ini diharapkan dapat mengungkap kejelasan video yang tertamgkap lantaran Kepolisian Australia dianggap memiliki teknologi yang lenih canggih dalam mengidentifikasi video. Video itu didapat dari beberapa CCTV di sekitar rumah Novel di Kelapa Gading, Jakarta Utara, yang merekam situasi saat kejadian.
Dalam salah satu rekaman CCTV yang beredar, aksi penyerangan itu terekam. Tampak dua orang yang berboncengan dengan sepeda motor menyerang Novel. Namun, karena terjadi pada saat Subuh, hasil rekaman pun tidak terlalu jelas.
Berdasarkan keterangan CCTV dan saksi, polisi pun telah menggambarkan sketsa dan merilis sketsa itu ke publik. Dengan demikian polisi mengimbau pada masyarakat segera melaporkan apabila menjumpai orang dengan ciri yang serupa dengan sketsa itu.
"Apabila masyarakat menemui, silakan dilaporkan segera," kata Argo.