REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Utusan khusus Amerika Serikat (AS) untuk pasukan koalisi di Suriah, Brett McGurk, mengatakan setidaknya terdapat 2.000 milisi ISIS yang masih bertahan di Kota Raqqa. Serangan dan gempuran pasukan koalisi, menurutnya, akan membuat milisi ISIS tewas di kota tersebut.
"Saat ini pasukan pendukung AS telah menguasai sekitar 45 persen wilayah Raqqa sejak operasi militer dimulai pada Juni lalu," ungkap McGurk seperti dilaporkan laman BBC, Sabtu (5/8).
Menurut McGurk, saat ini 2.000 milisi ISIS di Raqqa sedang berjuang untuk mempertahankan hidupnya sendiri. "Dan milisi (ISIS) kemungkinan berserakan tewas di kota Raqqa," katanya menerangkan.
ISIS merebut Raqqa pada 2014 dan memproklamirkannya sebagai ibu kota khilafah mereka. Sejak saat itu, Pasukan Demokrat Suriah secara bertahap maju dan menggempur kota tersebut.
Kemudian pada Juni lalu mereka melancarkan serangan besar-besaran untuk menghancurkan kantong perlawanan ISIS di kota tersebut. Hingga saat ini masih belum jelas informasi terkait berapa banyak warga sipil Suriah yang masih berada di Raqqa. Namun PBB memperkirakan jumlah warga sipil di sana mencapai 20 ribu hingga 50 ribu orang.
Bila ISIS berhasil ditumpas di Raqqa, hal itu akan menjadi pukulan telak dan kemunduran bagi mereka. Sebab benteng mereka lainnya yang berada di Mosul, Irak, juga telah berhasil direbut dan dikuasai oleh pasukan koalisi pemerintah.