Selasa 08 Aug 2017 12:39 WIB

Hong Kong Izinkan Pemulangan Jenazah Simpai Nabas

Korban meninggal dunia (ilustrasi)
Foto: www.123rf.com
Korban meninggal dunia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Hakim pengadilan di Hong Kong sudah mengizinkan pemulangan jenazah pendiri olahraga kempo daerah itu, Bernabas Djoerumana (Simpai Nabas) ke Indonesia. Izin pemulangan itu diperoleh setelah dokter forensik Hong Kong menyatakan bahwa Simpai Nabas yang meninggal dunia dalam penerbangan dari San Fransisco menuju Hongkong pada pukul 04.00 waktu San Fransisco (4 Agustus 2017 San Fransisco), karena sakit.

Ketua Harian Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) NTT Andre Koreh mengatakan, informasi dari Hongkong, jenasah almarhum Barnabas Djoerumana sudah selesai diperiksa oleh dokter forensik dan dinyatakan meninggal karena sakit. "Dengan demikian, tidak lagi diperlukan autopsi dan tidak perlu menjalani persidangan oleh hakim disana," katanya," katanya, Selasa (7/8).

Dia mengatakan, surat pernyataan dari otoritas di Hong Kong sudah dikeluarkan. Saat ini, pengurusan admintrasi lanjutan yaitu surat "exit permit" (izin keluar) sedang berlangsung sebagai syarat untuk rencana kepulangan jenasah. "Surat tersebut hanya bisa dikeluarkan kalau barang yang akan dikirim sudah dikepak dengan baik," katanya.

Jika semua proses ini berjalan dengan baik dan lancar, maka jadwal pemulangan jenazah ke Indonesia tidak lagi terganggu. "Kalau semuanya proses ini berjalan lancar maka hari ini juga akan keluar 'exit permit' dan rencana hari Rabu (9/8) 2017 jenazah akan diterbangkan dengan pesawat Garuda pada pukul 17.10 waktu Hongkong dan tiba di Jakarta pukul 21.10 WIB," katanya.

Pada Kamis 10 Agustus 2017, jenazah akan diterbangkan dengan pesawat Garuda pukul 07.15 WIB dan tiba Kupang 12.50 WITA. Dia berharap, masyarakat NTT dapat membantu mendoakan agar seluruh proses yang berhubungan dengan pemulangan jenazah Simpai Nabas bisa berjalan dengan lancar.

Simpai Nabas mengembuskan nafas terakhirnya dalam penerbangan dari San Fransisco menuju Hongkong pada pukul 04.00 waktu San Fransisco (4 Agustus 2017 San Fransisco) atau pukul 19.00 WITA (5 Agustus waktu Indonesia).

Almarhum meninggal dunia di atas pesawat Cathay Pasific dengan No penerbangan CX 873 penerbangan dari San Fransisco menuju Hong Kong, setelah mengantar anak-anak didiknya berlaga dalam kejuaraan dunia Shorinji Kempo di San Mateo California, Amerika Serikat 27 Juli-3 Agustus 2017.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement