Rabu 09 Aug 2017 15:05 WIB

Jenazah Joya Diautopsi

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Bilal Ramadhan
Makam Muhammad Alzahra alias Joya dipenuhi warga yang ingin menyaksikan pengotopsian jenazah. Rabu (9/8).
Foto: Republika/Dea Alvi Soraya
Makam Muhammad Alzahra alias Joya dipenuhi warga yang ingin menyaksikan pengotopsian jenazah. Rabu (9/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Penyelidik kasus pengeroyokan yang menewaskan Muhammad Alzahra alias Joya dan tim forensik melakukan autopsi jenazah Joya di pemakamannya di TPU Kedondong, Cikarang Kota, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Rabu (9/8). Autopsi tersebut dilakukan oleh tujuh penyelidik dari Polres Metro Bekasi, enam tim dokter forensik Rumah Sakit Kramat Jati.

"Penyelidik yang masuk hanya dua, sedangkan tim forensik seluruhnya masuk," kata Kanit Jatanras Polres Metro Bekasi AKP Arif Budiyanto, Rabu (9/8) saat ditemui Republika di lokasi pemakaman seusai melakukan autopsi.

Terkait autopsi, dia mengatakan bahwa tim penyelidik Jatanras Polres Metro Bekasi melakukan otopsi untuk menindaklanjuti kasus 170 KUHP tentang pengeroyokan yang menimpa Joya. Autopsi, kata dia, berjalan lancar, memungkinkan hasil belum dapat diinformasikan, dan masih menunggu rilis lanjutan dari kepolisian.

"Pihak keluarga dilarang menyaksikan otopsi, karena untuk menjaga kerahasiaan kedokteran. Terkait tersangka, masih diburu, dan ada timnya sendiri," kata dia.

Dia menjelaskan, autopsi ini dilakukan agar penyebab kematian Joya dapat terungkap lebih jelas. Namun, dia tidak menyampaikan lebih terkait keadaan jenazah Joya saat dilakukan dan setelah autopsi.

"Tim dokter masih bekerja dan kami masih menunggu hasil. Kami tidak bisa menyampaikan secara detail karena itu rahasia kedokteran," kata Arif.

Dia menjelaskan, tidak ada organ yang dibawa untuk penyelidikan lanjutan. Hasil autopsi, kata dia akan dijelaskan dalam pernyataan tertulis dari tim dokter forensik. Dia menjelaskan, hukuman bagi dua tersangka yang telah ditangkap tidak akan berpengaruh, dan proses penyelidikan akan tetap berjalan.

"Autopsi hanya bagian dari upaya membuat terang penyidikan ini. Terkait kelanjutan penyelidikan, kita akan lakukan rilis lanjutan," kata dia.

Salah satu anggota tim forensik RS Polri Kramat Jati, Astri menjelaskan saat dilakukan pengotopsian, jenazah Joya telah membusuk. Dia menjelaskan, tim forensik telah melakukan pembedahan jenazah dan langsung dimakamkan kembali.

"Apa yang saya temukan sudah disampaikan ke penyidik. Nanti penyidik yang akan menjelaskan. Autopsi dilakukan di dalam. Setelah didoakan oleh petugas, jenazah dikubur kembali. Hasil autopsi akan keluar beberapa hari ke depan," kata Asti seusai melakukan autopsi di pemakaman Joya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement