REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan Pancasila merupakan ideologi bangsa yang penting sebagai pengarah dalam menghadapi berbagai tantangan di masa depan. Perubahan dunia yang begitu cepat saat ini, kata dia, harus diantisipasi.
"Mengarahkan kembali cita-cita kemerdekaan itu ke mana, ideologi itu lah yang mengarahkan kita. Siapa ideologi itu? Pancasila," ucap Presiden dalam sambutannya pada Peluncuran Program Penguatan Pendidikan Pancasila di Istana Kepresidenan Bogor, Sabtu, (12/8).
Lebih lanjut, ia mengatakan agar perubahan yang terjadi tidak memberikan pengaruh buruk, perlu dilakukan penguatan nilai-nilai karakter bangsa dan keagamaan. Sebab, berbagai terjangan, pertarungan ideologi, infiltrasi ideologi tengah terjadi saat ini, salah satunya melalui melalui media sosial.
"Sekarang hati-hati, jangan sampai nilai-nilai kita hilang, karena terjangan infiltrasi ideologi," ujar Jokowi, berdasarkan siaran resmi Istana.
Lebih lanjut, Presiden berharap masyarakat tetap waspada dan terus memegang teguh Pancasila untuk memenangkan pertarungan ideologi dengan negara lain. Dirinya juga mengingatkan bahwa pertarungan ideologi belum selesai dan masih akan terus berlanjut.
"Dengan cara berbeda mereka akan masuk entah lewat musik, tari, budaya, ekonomi. Hati-hati!" ucap Presiden.
Sementara itu, Pancasila diyakini pula oleh Presiden kelima Megawati Soekarnoputri yang juga Ketua Dewan Pengarah Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP), dapat melahirkan manusia Indonesia yang berwatak membangun, inisiatif, optimis, dan gigih dalam mencapai tujuan.
"Bagi saya moral Pancasila harus menjadi bagian yang tidak terpisahkan bahkan sudah seharusnya menjadi fondasi dari sistem pendidikan Indonesia," ujar Megawati.